Lebak –
Warga Kampung Turus Elor, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten kompak melakukan aksi yang patut ditiru. Mereka secara bersama-sama membangun rumah milik Kanapiah (52) yang nyaris roboh.
Warga setempat bernama Saen merasa khawatir melihat kondisi rumah Kanapiah karena dinding sudah bolong, atap bocor dan kayu sudah lapuk dimakan usia. Atas kondisi itu, para warga kemudian iuran untuk melakukan perbaikan.
“Kami kumpulkan bantuan seikhlasnya, baik kayu, bambu, maupun uang. Alhamdulillah sampai sekarang terkumpul lebih dari Rp 6 juta,” katanya, Minggu (7/12/2025).
Saen menyebut jika rumah itu dibiarkan lama, khawatir membuat penghuni rumah tertimpa bangunan. Tindakan ini, katanya, bagian dari bentuk kepedulian sesama warga.
“Selain soal kebersamaan, ini bentuk kepedulian kepada tetangga yang hidupnya kurang mampu, kami saling bantu semampunya,” tambahnya.
“Kalau pemerintah mau ikut membantu, kami sangat terbuka,” katanya
Kanapiah mengaku sudah 20 tahun tinggal di rumah yang tidak layak bersama dengan enam anaknya. Ia mengatakan suaminya sebagai tulang punggung keluarga telah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Sebagai kepala rumah tangga, Kanapiah tidak memiliki pekerjaan tetap. Sisa-sisa tenaganya hanya bisa diandalkan oleh orang lain untuk menanam padi, yang hanya mendapatkan penghasilan Rp 20 ribu sehari.
“Penghasilan saya cuma Rp 20 ribu sehari, itu juga kalau lagi musim tanam padi, kalau enggak ya hanya bisa pasrah,” katanya.
“Kami sekeluarga pernah enggak makan juga, karena enggak ada uang buat beli beras,” tambahnya.
Ia mengaku sempat meminta bantuan kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan rumah. Namun sampai saat ini, bantuan tak terealisasikan.
“Dulu pernah difoto-foto dari desa, tapi sampai sekarang tidak ada bantuan,” katanya.
(whn/whn)





