Warga Beli Beras Eceran di Pasar Lenteng Agung: Beras Kemasan Putihnya Beda
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga membeli beras eceran di Pasar Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan usai kasus beras oplosan terungkap.
Salah satunya Wati (40), warga Lenteng Agung mengaku sebelumnya kerap membeli beras kemasan yang ternyata diduga beras oplosan.
“Suka beli yang kemasan itu dalemnya beda, ada putih-putihnya beda,” kata Wati saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (6/8/2025).
Kini dia memilih membeli beras eceran di pasar tradisonal agar bisa melihat langsung tekstur beras dengan tangannya.
Wati membeli beras eceran di Pasar Lenteng Agung sebanyak 2 liter seharga Rp 27.000.
“Kalau di sini beli eceran kan bisa lihat langsung dalem teksturnya,” jelas Wati.
Sementara itu, warga lain Nunik (51) mengatakan sudah lama membeli beras eceran di pasar tradisional. Alasannya ia bisa menilai sendiri kualitas beras.
Pilihan beras di pasar tradisional pun beragam dan bisa disesuaikan dengan anggaran belanja yang sudah ditetapkan.
“Saya enggak pernah sih beli beras di supermarket, selalu belinya di pasar, soalnya pilihannya banyak, bisa dilihat lebih dekat lah kualitasnya kayak gimana,” jelas dia ditemui terpisah.
Tomo (49), pedagang beras di Pasar Lenteng Agung mengatakan beras selalu dicari meskipun daya beli masyarakat saat ini cukup menurun.
“Kalau penjualan sebenarnya sekarang sama saja sebelum ada isu oplosan, karena kan daya belinya juga turun. Tapi kan gimana pun juga ini kebutuhan, jadi tetap saja ada pembeli,” ungkap Tomo ditemui di kiosnya.
Di toko beras Tomo, harga beras berkisar dari Rp 13.500 hingga Rp 16.000 per liter dan terlihat ramai oleh pembeli dari kalangan ibu rumah tangga.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya meminta seluruh produk beras yang diproduksi PT Food Station Tjipinang Jaya segera ditarik dari pasaran.
Langkah ini diambil setelah Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri menetapkan tiga petinggi perusahaan tersebut sebagai tersangka kasus dugaan beras oplosan.
Namun, Pramono mengakui sebagian beras tersebut kemungkinan besar sudah dikonsumsi masyarakat.
“Kalau bisa ditarik, saya minta untuk ditarik. Tapi ini kan persoalannya mungkin sudah dikonsumsi,” kata Pramono usai ditemui di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Bodjonegoro, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2025).
Tiga tersangka yang terlibat dalam kasus ini adalah KG selaku Direktur Utama, RL selaku Direktur Operasional, dan RP selaku Kepala Seksi Quality Control.
Usai penetapan tersangka, Direktur Utama dan Direktur Operasional mengundurkan diri.
Surat pengunduran diri keduanya sudah diterima pemerintah dan diproses sesuai aturan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Untuk memastikan operasional tetap berjalan, Pramono menunjuk Julius Sutjadi, Direktur Keuangan dan Umum Food Station, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama.
“Saya sudah menyepakati, menyetujui dan saat itu juga saya sudah mengangkat Direktur Keuangan sebagai PLT Direktur Utama agar Food Station itu tetap berjalan dengan baik,” lanjut Pramono.
Sebelumnya, Satgas Pangan Polri menetapkan tiga karyawan PT Food Station Tjipinang Jaya (PT FS) yakni KG, RL, RP sebagai tersangka kasus dugaan beras oplosan, pada Jumat (1/8/2025).
“Meningkatkan status tiga orang karyawan PT Food Station Tjipinang Jaya (PT FS) sebagai tersangka,” ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) sekaligus Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jumat (1/8/2025).
Penyidik menemukan barang bukti bahwa mereka diduga sengaja menurunkan kualitas beras, namun tetap mengemasnya dengan label premium.
Sejumlah karung beras yang diproduksi PT FS turut ditampilkan sebagai barang bukti, di antaranya merek Setrawangi, Setra Ramos Merah Premium, Setra Ramos Biru Beras Umum Beras Sosoh, dan Resik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Warga Beli Beras Eceran di Pasar Lenteng Agung: Beras Kemasan Putihnya Beda Megapolitan 6 Agustus 2025
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/08/27/68ae80079360e.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4706409/original/091051700_1704368320-20240104-Cuaca_Ekstrim-ANG_5.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932d79d59ce4.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2024/06/25/667a8d7e6d25a.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69342da64f7be.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69341f9033588.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)