Usai Jakarta dan Sekitarnya, Fenomena Tanpa Bayangan Terjadi di Bogor Hari Ini Megapolitan 10 Oktober 2025

Usai Jakarta dan Sekitarnya, Fenomena Tanpa Bayangan Terjadi di Bogor Hari Ini
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
— Setelah melintasi langit Jakarta dan sekitarnya, fenomena hari tanpa bayangan kini terjadi di wilayah Bogor pada Jumat (10/10/2025) sekitar pukul 11.39 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, peristiwa ini merupakan bagian dari rangkaian kulminasi utama, yaitu saat Matahari berada tepat di atas kepala pengamat (titik zenit).
Pada momen tersebut, bayangan benda tegak di permukaan Bumi akan tampak “menghilang” karena jatuh tepat di bawah objeknya sendiri.
Fenomena ini termasuk peristiwa alam yang rutin terjadi dua kali dalam setahun di wilayah Indonesia.
Dilansir dari situs resmi BMKG, hari tanpa bayangan atau kulminasi utama terjadi ketika deklinasi Matahari atau posisi semu Matahari terhadap garis khatulistiwa sama dengan lintang tempat pengamat berada.
Fenomena ini muncul karena bidang rotasi Bumi tidak sejajar dengan bidang revolusi Matahari, sehingga posisi Matahari tampak bergeser antara 23,5° LU hingga 23,5° LS sepanjang tahun.
Pergeseran inilah yang membuat wilayah di sekitar khatulistiwa, termasuk Indonesia, mengalami hari tanpa bayangan dua kali setahun.
BMKG mencatat, pada 2025 fenomena ini juga sudah terjadi di Pontianak pada 20 Maret dan 23 September, serta di Jakarta pada 4 Maret dan 9 Oktober.
Berikut jadwal lengkap waktu kulminasi utama di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Oktober 2025:
BMKG menegaskan bahwa hari tanpa bayangan aman untuk diamati secara langsung, asalkan masyarakat tidak menatap Matahari secara langsung.
Fenomena ini bisa terlihat jelas di ruang terbuka, terutama saat cuaca cerah.
Masyarakat dapat mengamatinya dengan memperhatikan bayangan tiang, gedung, atau benda tegak lain di sekitar waktu kulminasi.
Saat momen puncak tiba, bayangan benda akan tampak sangat pendek bahkan nyaris hilang.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menjadikan fenomena ini sebagai sarana edukasi astronomi, karena peristiwa kulminasi utama merupakan bagian dari dinamika alami pergerakan Bumi dan Matahari yang terjadi setiap tahun.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.