Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Usai Di-PHK, Sudarminto dan Ridwan Berebut Kursi PPSU di Cipayung Megapolitan 8 Juli 2025

Usai Di-PHK, Sudarminto dan Ridwan Berebut Kursi PPSU di Cipayung
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sudarminto (53), warga Ciracas,
Jakarta
Timur, memilih mendaftar sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Cipayung,
Jakarta Timur
, setelah dirinya terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ia mengungkapkan, dirinya telah bekerja sebagai teknisi di sebuah perusahaan selama 30 tahun sebelum akhirnya di-PHK pada Mei 2025.
“Kalau saya pribadi sudah enggak kerja karena ada PHK. Saya tahu (
lowongan PPSU
) pas lagi coba cari kerjaan, buka-buka di sosmed ada info pendaftaran PPSU,” ungkap Sudarminto saat ditemui di Kelurahan Cipayung, Selasa (8/7/2025).
Sebelum mendaftar PPSU, Sudarminto mengaku sudah mencoba melamar ke sejumlah perusahaan. Namun, hingga kini belum ada panggilan kerja.
“Iya, sudah banyak melamar, tapi mungkin kondisi seperti gini (usia) belum ada panggilan lagi,” ujarnya.
Sudarminto menuturkan, dirinya telah lolos seleksi administrasi dan uji teknis, serta kini tengah mengikuti tahap wawancara.
“Kami uji teknis, seperti cara penggunaan mesin pemotong rumput, kayu, mural, membersihkan got, semua lah yang terkait PPSU,” ucapnya.
Ia juga menegaskan tidak merasa jijik terhadap jenis pekerjaan tersebut, sehingga tidak mengalami kendala selama proses seleksi teknis.
Sementara itu, Ridwan (40), warga Munjul, Jakarta Timur, juga ikut mendaftar sebagai PPSU setelah kehilangan pekerjaannya dari salah satu perusahaan tekstil pada Maret 2025.
“Karena ya masih belum bekerja, dan karena menganggur juga, pas melihat ada peluang di PPSU ya saya coba,” ungkapnya.
Setelah di-PHK, Ridwan sudah berupaya mencari pekerjaan dengan berbagai cara, mulai dari melamar secara daring hingga mendatangi perusahaan secara langsung.
“Ya keliling saya, yang PPSU ini saja saya cari info ke banyak kelurahan, mungkin saja rejekinya di sini,” ucap dia.
Ridwan menyampaikan, dirinya telah menjalani uji teknis dan kini menunggu hasil tahap wawancara.
“Ya, semoga lulus sih dan bisa kerja lagi, sudah lama tidak kerja dan uang tabungan semakin menipis,” tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 326 orang melamar posisi PPSU di Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur. Jumlah tersebut jauh melampaui kuota yang tersedia.
Sekretaris Kelurahan Cipayung, Puja, mengatakan bahwa antusiasme masyarakat untuk menjadi PPSU sangat tinggi.
“Kuota yang tersedia hanya enam orang. Ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat yang berminat menjadi PPSU,” ujar Puja saat dikonfirmasi, Jumat (4/7/2025).
Puja menjelaskan, ratusan pelamar tersebut berasal dari berbagai sumber, mulai dari pelamar yang mendaftar ke tingkat kelurahan, kecamatan, wali kota Jakarta Timur, hingga Balai Kota Jakarta.
“Di sini kami gabungkan, ada yang dari melamar ke Balai Kota, kami tampung, ada yang ke wali kota, dan ada yang langsung ke Kelurahan Cipayung, jadi kami informasikan melalui media sosial,” tuturnya.
Ia menambahkan, seluruh pelamar wajib mengikuti uji teknis sebagai salah satu tahapan seleksi.
“Uji teknis untuk pelamar rekrutmen PPSU di sini ada enam penilaian: membersihkan saluran, kedua menoping, ketiga membersihkan sampah, pertukangan, mural,” jelas dia.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.