Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tinggal Sejak 2023, 10 WNA Ngaku Hidup dari Kiriman Keluarga meski Kantongi Visa Investor Megapolitan 26 November 2025

Tinggal Sejak 2023, 10 WNA Ngaku Hidup dari Kiriman Keluarga meski Kantongi Visa Investor
Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com —
Kantor
Imigrasi Banten
menangkap 10 warga negara asing (WNA) asal Pakistan dan Irak yang telah tinggal di Indonesia sejak 2023 tanpa aktivitas jelas, meski masuk menggunakan visa investor.
Temuan ini memunculkan dugaan bahwa mereka terlibat aktivitas
investasi bodong
karena tidak ditemukan keberadaan perusahaan yang mereka klaim.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Banten, Felucia Sengky Ratna, mengatakan berdasarkan pemeriksaan awal, para WNA tersebut mengaku tidak menjalankan kegiatan apa pun sejak berada di Indonesia.
“Jadi di keterangan awal, mereka mengaku tidak melakukan kegiatan apapun,” ujar Sengky saat ditemui di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non-TPI Tangerang, Rabu (26/11/2025).
Para WNA itu juga mengaku biaya hidup selama berada di Indonesia sepenuhnya ditanggung oleh keluarga di negara asal. Salah satu pengeluaran bulanan mereka adalah sewa apartemen sebesar Rp 2,5 juta per bulan.
“Sementara pengakuan mereka untuk
living cost
selama di Indonesia, mereka minta dikirim orang tuanya. Mereka patungan Rp 500.000 per orang tapi enggak ngapa-ngapain,” kata dia.
Menurut Sengky, pengakuan tersebut tidak masuk akal karena para WNA itu telah berada di Indonesia selama hampir tiga tahun tanpa aktivitas apa pun. Selain itu, mereka mengeklaim tidak memiliki koordinator yang mengarahkan selama berada di Indonesia.
“Kalau sebagai koordinator tidak ada, tetapi kembali lagi, ini kemungkinan ada jaringan baik di dalam negeri, maupun di negara mereka,” jelasnya.
Imigrasi Tangerang saat ini masih menyelidiki secara mendalam untuk memastikan motif keberadaan para WNA tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Investasi untuk menelusuri legalitas dan aktivitas investasi yang mereka klaim.
“Kalau mereka tidak melakukan kegiatan apapun rasanya kita juga tidak bisa mempercayai begitu saja, untuk itu nanti dari Intel Dakim akan melakukan pendalaman lebih lanjut,” ujar Sengky.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.