Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Tidak Ada Alat, Korban Kebakaran Terra Drone Coba Pecahkan Kaca dengan Tangan Sebelum Tewas

Liputan6.com, Jakarta – Polisi mengungkapkan tidak ada alat pemecah kaca dalam Gedung Terra Drone yang terbakar pada Selasa (9/12) kemarin. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra mengatakan lantai dua hingga lantai enam gedung tertutup kaca tebal tanpa ventilasi.

Roby menduga banyak korban ditemukan di pingggir kaca karena berusaha memecahkannya untuk mendapatkan udara. Namun, kaca tidak bisa dihancurkan dengan tangan kosong. Hal ini yang diduga 22 korban ditemukan di jalur evakuasi dan pinggiran kaca.

“Indikasinya tidak ada pemecah kaca, karena tidak berhasil memecahkan kaca untuk mengambil udara atau oksigen,” kata Roby di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Jumat (12/12).

Berdasarkan keterangan saksi, gedung sama sekali tidak memiliki alarm kebakaran. Satu-satunya peringatan datang dari seorang karyawan yang berlari ke lantai atas sambil berteriak memberi tahu bahwa gedung terbakar.

“Oh, alarm kebakaran juga berdasarkan keterangan Saksi tidak ada. Jadi, itu yang tahu kebakaran karena ketika sudah terbakar di bawah, ada yang lari ke atas sambil memberi tahu bahwa ada kebakaran (di) lantai 2, terus kemudian dia sempat membawa salah satu APAR ini ke bawah,” ujar dia.

“Nah jadi itu yang menjadi alarm-nya. Maksudnya alarm itu disampaikannya melalui mulut, manual. Jadi tidak ada alarm dari sistemnya sendiri. Saya kira itu,” sambung dia.

Selain itu, dari identifikasi, terdapat empat ruang inventaris yang dipisah sekat, salah satunya digunakan untuk menyimpan tumpukan baterai drone.