Ternyata Ini Penyebab Kenaikan Harga Beras Premium di Jakarta
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok menyebut kenaikan harga beras premium di Jakarta disebabkan kasus beras oplosan beberapa waktu lalu.
“Kenaikan harga beras premium disebabkan aktivitas distribusi beras masih dalam proses pemulihan setelah maraknya kasus beras oplosan,” kata Hasudungan saat dikonfirmasi, dikutip dari
Antara,
Selasa (23/9/2025).
Meski demikian, beras premium dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sejak awal September 2025 sudah mulai tersedia di retail modern.
Berdasarkan hasil pemantauan perkembangan harga pangan strategis tingkat eceran, memasuki minggu ketiga September 2025, terjadi kenaikan harga per minggu untuk komoditas hortikultura, peternakan, dan beras.
Sejumlah komoditas itu, antara lain cabai merah keriting naik 12,68 persen, cabai rawit merah 5,54 persen, cabai merah TW naik 4,20 persen, telur ayam ras naik 1,79 persen, beras premium naik 1,57 persen, dan daging ayam ras naik 1,26 persen.
Penyebab kenaikan harga komoditas hortikultura itu disebabkan penurunan pasokan per minggu yang masuk ke Provinsi DKI Jakarta.
“Hal ini dikarenakan gangguan produksi yang diakibatkan tingginya curah hujan di daerah produksi sehingga hasil panen cepat busuk,” ujar Hasudungan.
Sementara itu, kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras disebabkan oleh kenaikan harga pakan sebagai akibat dari kenaikan permintaan saat libur panjang untuk perayaan Maulid Nabi.
Sejumlah upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jakarta untuk mengendalikan harga pangan strategis itu, di antaranya dengan melaksanakan pemantauan rutin terkait perkembangan harga dan ketersediaan pangan, baik di pasar tradisional maupun retail modern sebagai salah satu bentuk sistem peringatan dini atau
Early Warning System.
Kemudian, melakukan program penyediaan dan pendistribusian pangan dengan harga murah bagi masyarakat tertentu, yakni berupa paket bahan pangan beras, daging ayam, telur ayam, daging sapi, ikan kembung dan susu UHT dengan harga beli masyarakat senilai Rp 126.000 per paket.
Selain itu, dilakukan pula pengembangan teknologi pertanian perkotaan di lahan terbatas untuk menanam sayur, cabai, dan bawang merah.
Pemprov Jakarta juga melaksanakan Gerakan Pangan Keliling oleh BUMD Jakarta (PT Food Station, Perumda Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya) yang menyediakan bahan pangan strategis, seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi, cabe, bawang merah, gula pasir dan minyak goreng serta bahan pangan lainnya (olahan peternakan, terigu, dan lain-lain) dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) serta di bawah harga pasar.
“Pemprov Jakarta juga mengoptimalkan peran BUMD Jakarta, seperti Perumda Pasar Jaya untuk mendistribusikan beras medium SPHP melalui gerai-gerai pangannya di daratan maupun di kepulauan,” ujar Hasudungan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Ternyata Ini Penyebab Kenaikan Harga Beras Premium di Jakarta Megapolitan 23 September 2025
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/08/09/6896da5e4748b.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340d46b04da.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2013/05/20/1108584-bil--inspeksi-mendadak--780x390.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)