Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Terapis yang Tewas di Pejaten Pakai Identitas Kakaknya untuk Melamar Kerja Megapolitan 27 November 2025

Terapis yang Tewas di Pejaten Pakai Identitas Kakaknya untuk Melamar Kerja
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com – 
Kanit PPA Polres Jakarta Selatan AKP Citra Ayu Civilia mengatakan, SA, kakak dari RTA, terapis yang tewas di Pejaten, membenarkan bahwa identitasnya digunakan oleh sang adik untuk melamar kerja.
Hal itu disampaikan kakak korban saat dimintai keterangan oleh penyidik.
“Sudah, untuk kakaknya sudah kami mintai keterangan juga, memang membenarkan terkait identitasnya yang digunakan oleh RTA ini untuk mendaftar pekerjaan,” kata Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu Civilia ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2025).
SA mengaku sudah pindah kartu keluarga. Oleh karena itu, RTA memanfaatkan namanya dalam kartu keluarga yang belum diperbarui untuk digunakan.
“Sebenarnya kakaknya (SA) ini sudah semenjak nikah dengan suaminya, itu memang sudah sempat pindah KK, kemudian identitas lamanya inilah yang ternyata digunakan oleh RTA untuk mendaftar pekerjaan,” jelas Citra.
Sementara itu, kakak korban yang sebelumnya sempat membuat laporan terkait dugaan eksploitasi disebut belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pencabutan laporannya melalui selembar surat.
“Yang namanya surat kan pasti kami terima, tapi kelanjutannya seperti apa, tentunya masih banyak pertimbangan-pertimbangan,” kata Citra.
SA juga meminta agar perkara tersebut diselesaikan secara damai. Namun, polisi masih menunggu pendapat ahli pidana sebelum menentukan langkah selanjutnya.
“Kami masih menunggu pendapat ahli pidana dulu, kemudian nanti kami akan melakukan gelar ke depannya seperti apa, itu nanti akan di-
update
lebih lanjut,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas di belakang gedung TIKI Pejaten, Jalan Buncit Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025) pagi.
“Benar adanya seorang perempuan meninggal dunia dalam posisi terlentang, kaki miring kanan, dan kondisi sudah tidak bergerak serta tidak bernapas,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, dalam keterangannya, Kamis.
Anggiat mengatakan, mayat wanita tanpa identitas itu memiliki sejumlah luka di bagian lengan dan, perut, dan dagu saat ditemukan.
“Dari hasil pengecekan di TKP, tidak ditemukan adanya tanda-tanda akibat kekerasan pada tubuh korban. Namun terlihat adanya luka lecet di lengan kiri, perut sebelah kiri, dan dagu,” jelas Anggiat.
Di sekitarnya, ditemukan juga selendang dan dompet genggam berisi dua unit ponsel yang diduga milik korban.
Anggiat menyampaikan, sebelum korban ditemukan, seorang penghuni ruko di sekitar TKP sempat mendengar adanya teriakan perempuan.
Ia kemudian memberi tahu informasi tersebut kepada satpam gedung TIKI, Uki, yang selanjutnya berusaha mencari sumber suara dan menemukan korban sudah tak bernyawa.
Pagar tinggi di belakang gedung membuat saksi semula kesulitan mencari korban. Saksi pun mengambil tangga untuk mempermudah upayanya.
“Saksi Uki kemudian mengecek di balik pagar belakang gedung, dan melihat adanya seorang perempuan tergeletak,” kata Anggiat.
Saksi lainnya, Maliky, sempat mencoba mencari sumber teriakan itu ke dalam pusat spa, DS, di ruko Pejaten Office Park. Sebab, ada informasi seorang terapis perempuan menginap di dalam mess pusat spa itu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.