Tanggul Laut Muara Baru Jakarta Utara Bocor: Air Laut Merembes, Warga Terancam
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tanggul laut sepanjang sekitar dua kilometer di samping Pelabuhan
Muara Baru
, Penjaringan, Jakarta Utara, mengalami kebocoran parah pada Kamis (4/12/2025).
Kebocoran tanggul
terjadi ketika kawasan Muara Baru terdampak
banjir rob
karena air laut sedang pasang imbas siklus bulan purnama.
Kebocoran terjadi bukan karena air meluap dari atas tanggul setinggi tiga meter, melainkan merembes dari bawah melalui retakan dan area keropos sehingga menggenangi daratan.
Kebocoran paling parah terjadi di area tanggul yang belum dilakukan penebalan dengan semen.
Dari dua kilometer tanggul, baru sekitar satu kilometer di tengahnya yang telah diperkuat dengan semen, sementara sisanya masih rentan bocor.
Ketebalan tanggul sekitar 30 cm terlihat ringkih dan bergoyang ketika diinjak, menunjukkan kerentanan struktur yang cukup serius.
Perbaikan tanggul dilakukan oleh petugas Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Penjaringan, Pemkot Jakarta Utara, pada Jumat (5/12/2025) siang. Tim menambal empat titik yang bocor dengan karung berisi pasir dan semen secara darurat.
“Tambal pakai pasir, semen, yang mengalami kebocoran itu kita gali dulu baru masukin sumpal dengan pasir sampai ketutup,” jelas Koordinator Lapangan SDA Kecamatan Penjaringan, Suryadi.
Ia menilai metode ini cukup efektif untuk mencegah rembasan sementara, meski air laut tetap merembes di beberapa titik.
Pengamatan
Kompas.com,
meski sudah ditambal, air laut tetap menggenangi sekitar tanggul yang retak. Meski demikian, rembasan itu tidak besar dan hanya menyebabkan sedikit genangan di sekitar tanggul Muara Baru.
Suryadi menilai, meski masih ada sedikit rembasan air laut, kebocoran tanggul besar kemarin sudah berhasil diatasi untuk sementara waktu.
Setidaknya, air laut yang tumpah ke darat tidak dalam volume banyak dan menggenangi area pemukiman warga di belakang tanggul seperti Kamis kemarin.
Ia juga memastikan, penambalan tanggul selesai hanya dalam waktu dua hari karena dikerjakan oleh puluhan petugas.
Menurut Suryadi, penambalan tanggul Muara Baru bukan merupakan kali pertama dilakukan oleh para petugas SDA.
“Pernah nambal sering, karena kan kami juga melakukan pantauan kalau air (laut) lagi tinggi, kami selalu cek lokasi, monitor,” ujar dia.
Jika hasil pengecekan lokasi terlihat ada titik tanggul yang bocor maka Suryadi dan tim akan segera menambalnya. Proses penambalan dilakukan dengan metode dan bahan yang sama yakni menggunakan karung berisikan pasir dan ditutup semen.
Namun, pada Kamis lalu, proses penambalan belum sempat dilaksanakan karena kebocoran tanggul terjadi mendadak dan langsung parah sehingga membuat air laut tumpah dalam volume banyak.
Bocornya tanggul itu terjadi ketika adanya tekanan air laut yang tinggi ketika musim rob datang seperti beberapa hari belakangan ini.
“Karena airnya tinggi jadi tekanan airnya kuat itu lah jadi bocor. Mungkin bocornya karena ada kepiting atau apa jadi bocor dari bawah rusak,” tutur Suryadi.
Menurut Anggota DPRD Jakarta Tri Waluyo, tanggul Muara Baru berada di atas tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Namun, Pemprov DKI Jakarta memastikan telah berkoordinasi dengan Pelindo dan Pelabuhan Nizam Zachman di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk penanganan jangka panjang.
Lalu ketika air meluap, Pemprov Jakarta juga sudah melakukan berbagai upaya agar genangan air laut yang tumpah ke daratan bisa segera surut.
“Pemprov juga mencegah terjadinya genangan air yang cukup lama maka kita mengarahkan pompa mobile dan stasiun pompa untuk mempercepat pengurangan genangan air yang ada di darat,” ujar Tri.
Selain dengan Pelindo, DPRD Jakarta juga akan berkoordinasi dengan pihak Pelabuhan Nizam Zachman yang berada di bawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk perbaikan tanggul ke depannya.
Meski sudah dilakukan penyedotan, air laut terlihat tetap menggenang di sekitar tanggul setinggi 10 sentimeter. Air bercampur dengan sampah, puing, rerumputan, dan lumut sehingga area di sekitar tanggul sangat licin dan tidak bisa dilintasi, termasuk lapangan sepak bola di samping tanggul.
Bahkan, lapangan sepak bola di samping tanggul tak lagi bisa digunakan anak-anak untuk karena terendam air. Air diperkirakan akan surut jika terpapar panas dan tidak ada lagi pasokan air laut yang merembes.
Peneliti dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Budi Heru Santosa, menilai kebocoran tanggul harus ditangani dengan serius oleh pemerintah sebelum berkembang dan semakin parah.
Menurut dia, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi apabila tanggul yang bocor tak diperbaiki secara optimal, salah satunya adalah piping atau erosi internal.
“Rembesan menggerus tanah dasar tanggul, terutama pada lokasi yang pondasinya kurang dalam sehingga akan membentuk rongga yang memicu terjadinya gagal struktur. Akibatnya, tanggul bisa saja ambruk mendadak,” ucap Budi.
Risiko selanjutnya adalah dapat menyebabkan degradasi struktur. Dengan kondisi ini, air laut yang merembas ke dalam struktur beton bertulang akan mempercepat korosi atau pengeroposan tulangan beton sehingga akan membuat beton tanggul menjadi mudah rapuh.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk mengatasi kebocoran tanggul. Pertama, Pemprov Jakarta bisa melakukan penutupan darurat tanggul-tanggul yang bocor.
“Segera dilakukan
grouting
pada bagian tanggul yang bocor dan untuk sementara, bisa dipasang sheet pile sementara di titik bocor untuk menghambat kebocoran menjadi parah,” ujar Budi.
Selanjutnya, pemerintah juga disarankan untuk melakukan monitoring tanggul laut di Jakarta dengan melakukan inspeksi rutin.
Dengan inspeksi rutin, pemerintah bisa segera mengetahui apabila terjadi kerusakan atau kebocoran tanggul, sehingga perbaikan bisa dilakukan lebih cepat.
Lalu, pemerintah juga bisa membangun kesepakatan dengan warga sekitar untuk bekerjasama dalam melakukan monitoring tanggul. Jadi, ketika ada kebocoran warga bisa segera melapor ke petugas yang berwenang.
Pengamat Tata Kota M Azis Muslim juga menyarankan hal yang serupa agar pemerintah melibatkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam memonitoring tanggul.
“Seyogyanya pemerintah mengambil tindakan secara cepat, ketika ada laporan atau sudah diketahui untuk memperbaiki tanggul dan mencegah kerusakan lebih lanjut,” tutur Azis.
Azis bilang, kebocoran tanggul di Muara Baru yang sudah bertahun-tahun namun tak kunjung diperbaiki menunjukan bahwa ada sesuatu yang salah pada pemerintah selama ini.
Padahal seharusnya, pemerintah sudah lama melakukan berbagai upaya perbaikan untuk membuat kualitas tanggul lebih terjamin.
“Negara itu hadir di berbagai situasi dan juga paling penting cukup tanggap atau memiliki ketanggapan terhadap situasi, kalau pun diketahui cukup lama bocornya kenapa tidak segera ditangani. Artinya, ini kan menyangkut keselamatan masyarakat, menyangkut keselamatan banyak orang,” ucap Azis. parah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tanggul Laut Muara Baru Jakarta Utara Bocor: Air Laut Merembes, Warga Terancam Megapolitan 8 Desember 2025
/data/photo/2025/12/08/69363df0ae5bc.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/07/693581fea511c.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/07/69357078c15a7.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/07/69355bdf95237.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/08/6936474ccaf11.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/08/693655c440559.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/08/69362a5967652.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/08/69363df0ae5bc.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/11/05/690b454addcb4.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/05/04/681755bfbd21f.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)