Sulitnya Berantas Balap Liar di Bekasi
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com
– Aksi balap liar di Jalan Ahmad Yani, Bekasi, masih marak terjadi. Terbaru, aksi balap liar itu terekam kamera dan videonya diunggah akun Instagram @lbj_jakarta.
Padahal, lokasi digelarnya balap liar itu berada dekat dengan kantor pemerintahan Kota Bekasi.
Menanggapi maraknya balap liar, Pemerintah Kota Bekasi bakal membangun rumble strip (pita penggaduh) di Jalan Ahmad Yani.
“Langkah-langkahnya tentu dari sisi sarana nanti kita akan lakukan pemasangan rumble strip, sehingga mungkin mengurangi tingkat kenyamanan dari para pebalap (liar) yang akan menggunakan jalan,” ujar Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat ditemui di Kantor Wali Kota Bekasi, Senin (22/9/2025).
Tri mengaku sudah memerintahkan Dishub Kota Bekasi untuk segera memasang rumble strip di Jalan Ahmad Yani.
“Saya sudah perintahkan ke Dishub, nanti tanya ke Dishub,” kata dia.
Selain itu, Pemkot Bekasi juga sudah berkoordinasi dengan polisi untuk mencegah balap liar di Jalan Ahmad Yani.
“Jadi kami sudah koordinasi dengan Pak Bobi (wakil Wali Kota), Pak Kapolres, yang mudah-mudahan kami akan juga lakukan upaya-upaya pencegahan adanya balap liar,” ucap dia.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi akan memasang rumble strip (pita penggaduh) di dua jalur Jalan Ahmad Yani. Rumble strip ini dipasang untuk mencegah digelarnya balap liar di ruas jalan tersebut.
“Kanan kiri dipasang, minimal dua rumble strip,” ujar Kepala Dishub Kota Bekasi Zeno Bachtiar.
Zeno mengaku sudah melakukan survei untuk menentukan titik pemasangan rumble strip di Jalan Ahmad Yani.
“Kemarin surveinya sudah untuk penentuan titiknya, rencananya bulan ini dipasang,” kata dia.
Namun, Zeno mengaku belum tahu apakah rumble strip efektif untuk membuat pebalap liar tak lagi menggelar drag race di Jalan Ahmad Yani.
“Setidaknya melakukan mitigasi, nanti kita lihat lagi. Apakah cukup atau kemudian efektivitasnya perlu kita tambah atau apa,” ucap dia.
Meski petugas gabungan rutin melakukan penjagaan, praktik tersebut tetap terjadi secara kucing-kucingan.
Zeno mengatakan, Dishub bersama polisi, Satpol PP, dan aparat kecamatan sudah berupaya melakukan pengawasan di titik rawan balap liar.
Namun, para pelaku kerap memanfaatkan kelengahan petugas.
“Selalu kami jaga begitu, ketika kami lengah mereka lakukan lagi,” ujar Zeno saat dikonfirmasi, Senin (22/9/2025).
Menurut Zeno, aksi balap liar bukan sekadar pelanggaran lalu lintas, tetapi juga berkaitan dengan aspek keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Jadi untuk balap liar ini arahnya sudah ke kamtibmas ya, ada judi, miras. Jadi kami koordinasi juga ke Polresta kemudian ke Satpol PP dan kecamatan setempat, diperketat,” tambah dia.
Hal senada disampaikan Kepala Satpol PP Kota Bekasi, Nesan Sujana. Ia mengatakan, aksi balap liar kerap sulit dijangkau karena para pelaku berhenti beraksi ketika petugas tiba di lokasi.
“Malam itu saya juga heran, di mana adanya. Kalaupun itu umpama benar kami akan melakukan tindakan yang benar-benar bersama unsur terkait yang membidangi,” kata Nesan, menanggapi kejadian balap liar yang sempat viral di media sosial pada Minggu (7/9/2025).
Kota Bekasi sudah memiliki sirkuit resmi Reka Vida di Perumahan Vida, Kecamatan Mustikajaya. Namun, keberadaan sirkuit itu rupanya tak bisa sepenuhnya menghilangkan kegiatan balap liar di jalanan.
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menilai, masih adanya balap liar meskipun sudah tersedia sirkuit Reka Vida karena lintasan di sirkuit tersebut terlalu pendek, hanya sekitar 500 meter.
“Karena begini, sirkuit di Vida itu ternyata kita lihat mereka terlalu pendek,” ujar Tri saat ditemui di Kantor Wali Kota Bekasi, Senin (22/9/2025).
Menurut Tri, panjang lintasan menjadi alasan sirkuit tersebut belum sepenuhnya memenuhi ekspektasi pebalap.
“Memang belum memenuhi syarat apa yang boleh diharapkan mereka lah ya. Mereka mungkin yang lebih panjang dan sebagainya,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sulitnya Berantas Balap Liar di Bekasi Megapolitan 23 September 2025


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5330737/original/078311500_1756366668-WhatsApp_Image_2025-08-28_at_14.26.07.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/08/28/68aff32220c26.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/21/6920375243d6b.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2025/12/06/69340d46b04da.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933d218396ce.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b0d037df8.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)