Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Stok BBM di SPBU Shell Jakarta Masih Terbatas, Hanya Ada V-Power Diesel Megapolitan 26 September 2025

Stok BBM di SPBU Shell Jakarta Masih Terbatas, Hanya Ada V-Power Diesel
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Stok BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell Jakarta masih terbatas pada Jumat (26/9/2025).
Pengamatan
Kompas.com
di sejumlah SPBU Shell Jalan Kyai Haji Guru Amin, Jakarta Selatan; Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat; Jalan Menteng Raya; dan Jalan Soeroso, Cikini, menunjukkan kondisi serupa.
Stok BBM di sejumlah SPBU Shell hanya tersedia V-Power Diesel.
Kondisi ini membuat sebagian pengendara mobil dan sepeda motor yang datang batal mengisi BBM.
Area pengisian tampak sepi, berbeda dengan biasanya yang ramai dan terjadi antrean panjang pada jam sibuk.
Pada papan harga, hanya sebagian jenis BBM yang tercantum harga, sementara jenis seperti “Super” masih tertulis “0”, menandakan stoknya kosong
Di beberapa SPBU, terdapat spanduk bertuliskan “Bengkel dan Toko Tetap Buka” dan “Shell V-Power Diesel Tetap Tersedia”, yang menunjukkan SPBU tetap beroperasi, khususnya untuk produk diesel.
“Masih kosong kak stok bensinnya,” kata Ririn (bukan nama sebenarnya), petugas SPBU Shell Jalan Salemba Raya, kepada Kompas.com.
Ririn mengaku tidak mengetahui kapan stok bensin akan tiba.
“Sudah dua minggu kalau kondisi seperti ini, kita juga enggak tahu kapan adanya. Hanya bisa tunggu informasi dari atasan,” ujar dia.
Di area SPBU, terlihat stan sederhana yang menjual snack, minuman, dan kopi dengan harga terjangkau.
Promo yang ditawarkan, yakni Paket Pop Mie Rp10.000, Paket Snack Rp12.000, dan kopi yang dijual manual kepada pelanggan.
Terkait isu kebijakan SPBU swasta harus impor BBM lewat Pertamina, Ririn menyatakan tidak mengetahui secara pasti.
“Kalau itu kita tidak tahu kak, cuma bisa nunggu,” ucap dua.
Beberapa pengendara mengaku kebingungan dengan kondisi stok bensin yang kosong selama dua minggu terakhir, sehingga mereka beralih membeli BBM di Pertamina.
“Ya mau bagaimana ya, pasti beralih. Saya belinya pertalite di Pertamina karena takut kalau pertamax dioplos,” ujar Wati (37), warga Jakarta Pusat.
Wati juga menanggapi, kebijakan impor BBM melalui Pertamina membuatnya mempertimbangkan kembali pilihan SPBU.
“Kalau stok ada, pasti saya tetap ke Shell. Tapi kalau kosong terus, otomatis pelanggan akan pindah. Saya rasa banyak orang lain juga begitu,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.