Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sopir Mobil Boks Dipalak Rp 100.000 oleh Preman Berkedok Pengawalan di Tanah Abang Megapolitan 30 Juli 2025

Sopir Mobil Boks Dipalak Rp 100.000 oleh Preman Berkedok Pengawalan di Tanah Abang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebuah video yang merekam pemalakan terhadap sopir mobil boks bernama
Badrun
(43) viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Jalan Kebon Melati I No. 5,
Tanah Abang
, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/7/2025).
Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @anakesapa, kemudian dibagikan ulang oleh akun @jakartapusat.info.
Dalam rekaman video, tampak Badrun dan rekannya dihentikan oleh seorang pria berbaju biru dan mengenakan topi. Mereka diminta membayar uang senilai Rp 100.000.
“Bos, kita ini ada kawalan. Nih buktinya si abang ini,” ujar Badrun sambil merekam pria bertopi yang berdiri di samping truk.
Pria tersebut kemudian menanggapi dengan santai.
“Struk kwitansinya ada, bos. Seratus ribu.”
Dalam video itu, Badrun akhirnya menyerahkan uang yang diminta.
“Udah ya, kita aman,” ujarnya menutup percakapan.
Kepada
Kompas.com
, Badrun mengaku saat itu sedang mengirim barang ke sebuah ekspedisi lintas Jawa–Sumatra. Ia mengaku baru pertama kali melewati kawasan
Tanah Abang
.
“Saya belum tahu persis titik lokasinya, jadi saya nanya orang sekitar. Terus dikasih arah ke pertigaan, ternyata ada kelompok preman,” katanya saat dihubungi, Rabu (30/7/2025).
Setibanya di lokasi, truknya langsung dihentikan. Badrun kemudian diminta membayar uang sebesar Rp 100.000 sebagai “biaya pengawalan”.
“Katanya satu titik Rp 20.000, mereka pegang lima titik, jadi totalnya Rp 100.000,” jelas dia.
Badrun mengaku tak bisa menolak permintaan tersebut karena situasi tidak memungkinkan untuk melakukan perlawanan. Ia juga menunjukkan bukti kuitansi pembayaran yang mencantumkan nomor polisi kendaraan E 9391 TA, nama penerima Doni, dan nominal Rp 100.000.
Setelah kejadian itu, Badrun sempat bertemu petugas
Dinas Perhubungan
(Dishub) di lokasi berbeda. Ia menegaskan, insiden tersebut tidak berkaitan dengan pemalakan.
“Bukan dipalak. Kata petugas Dishub, posisi mobil saya menghalangi kendaraan lain. Mereka cuma minta surat-surat kendaraan, dan saya juga sempat minta bantuan ke petugas itu,” ujar Badrun.
Menurut Badrun, tidak ada permintaan uang atau tindakan intimidatif dari pihak Dishub.
Sementara itu, Kapolsek Tanah Abang Komisaris Haris Akhmad Basuki mengonfirmasi bahwa polisi telah menerima laporan terkait pemalakan yang dialami Badrun.
“Pelaku dalam pengejaran polisi,” kata Haris saat dikonfirmasi, Rabu (30/7/2025).
Hingga berita ini diturunkan,
Kompas.com
masih berupaya mendapatkan informasi lanjutan dari pihak kepolisian mengenai identitas pelaku dan perkembangan proses penyelidikan.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.