Situ 7 Muara Depok Meluap, Air Merendam Jalan
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com –
Situ 7 Muara di Sawangan, Depok, meluap hingga merendam sejumlah titik di sepanjang Jalan H Kenan, Bojongsari, Depok, pada Sabtu (13/12/2025) pagi.
Air situ meluber hingga ke badan jalan selebar sekitar dua meter, menyebabkan arus lalu lintas tersendat dan memaksa pengendara sepeda motor melintas perlahan di jalur yang tersisa kering.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
di lokasi pada pukul 07.30 WIB,
genangan air
terlihat mulai dari pintu masuk
Jalan H Kenan
dengan ketinggian yang bervariasi.
Permukaan aspal tertutup air berwarna coklat keruh, sementara sejumlah batu dan papan kayu tampak diletakkan warga sebagai pijakan darurat untuk menyeberang.
Pantulan pepohonan dan bangunan di permukaan air menunjukkan genangan yang cukup luas dan belum sepenuhnya surut.
Sejumlah pengendara memilih berhenti sejenak sebelum melintasi genangan, sementara lainnya melaju perlahan untuk menghindari tergelincir.
Di sepanjang Jalan H Kenan, sejumlah pedagang kaki lima tetap berjualan di pinggir jalan meski lapak mereka dikelilingi genangan air.
Beberapa pedagang mengganjal kaki gerobak dengan balok kayu agar dagangan tidak terendam.
Warga yang melintas sesekali berhenti untuk melihat kondisi luapan air sebelum kembali melanjutkan aktivitas.
Luapan air tidak hanya terjadi di satu titik, melainkan tersebar di sedikitnya tiga titik sepanjang Jalan H Kenan.
Luapan paling besar dan sulit dilalui berada di sekitar Jembatan Gantung Juara
Situ 7 Muara
.
Di lokasi ini, air dari sisi situ mengalir langsung ke jalan, membuat jalur menyempit dan licin.
Antrean sepeda motor pun mengular, pengendara mesti melintas bergantian sambil menjaga keseimbangan.
Di area jembatan gantung, permukaan air situ terlihat hampir sejajar dengan bibir jalan.
Sejumlah bagian bahu jalan nyaris tak terlihat karena terendam.
Di sisi situ, air juga meluap hingga mendekati kios-kios kecil dan area duduk warga di pinggir danau.
Meski demikian, beberapa warga masih beraktivitas di sekitar situ.
Warga setempat, Apoi (28), yang telah tinggal di kawasan tersebut sejak 2019, mengatakan luapan air seperti ini jarang terjadi dan baru berlangsung dalam beberapa hari terakhir.
“Biasanya enggak sampai meluap kayak gini. Baru beberapa hari ini air keluar ke jalan, sebelumnya paling cuma naik di situ saja,” ujar Apoi kepada
Kompas.com
saat ditemui di lapak jualannya, Sabtu.
Menurut Apoi, luapan air berlangsung perlahan setelah hujan, bukan datang secara tiba-tiba.
Apoi menjelaskan, Situ 7 Muara menjadi titik tampung dari aliran sejumlah kali.
Ketika kapasitas situ tidak mampu menahan debit air, luapan pun terjadi.
“Airnya enggak langsung besar, tapi pelan-pelan naik. Habis hujan air penuh, terus meluap ke jalan,” kata Apoi.
“Kemarin itu airnya sampai ke jalan, kira-kira sepuluh sentimeter, hampir setengah betis. Pagi ini sudah agak berkurang,” ucap dia.
Ia menduga ada penyempitan atau perubahan kondisi aliran air yang membuat luapan kini lebih sering terjadi.
Dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensitas tidak terlalu deras pun sudah cukup memicu luapan.
Meski terjadi luapan dan
longsor
, belum ada informasi mengenai warga yang mengungsi atau pihak terkait genangan tersebut.
“Kemarin sih ada petugas liat-liat saja, belum ada info mereka datang lagi ke sini,” kata Apoi.
Selain mengenangi jalan, luapan air situ juga menyebabkan longsor di dua titik.
Titik longsor pertama berada di area berjualan warga di Jalan H Kenan.
Tanah di tepi jalan amblas, memperlihatkan lapisan tanah merah dan bebatuan.
Puing-puing beton serta material longsoran menumpuk di bagian bawah, mendekati area pemancingan yang posisinya lebih rendah dari badan jalan.
Warga lain, Roni (40), mengatakan longsor diduga terjadi akibat tanah yang terus tergerus air selama beberapa hari terakhir.
“Tanahnya pelan-pelan turun, terutama setelah air meluap terus. Kemarin itu kelihatan banget, tanah di pinggir jalan mulai amblas,” kata Roni saat ditemui di lokasi.
Menurut Roni, kondisi tersebut membuat warga khawatir, terutama karena longsoran berada dekat dengan jalur aktivitas warga dan pedagang.
Ia berharap ada penanganan segera agar longsor tidak meluas dan membahayakan pengguna jalan.
Titik longsor kedua terjadi di kawasan Perumahan Citra Lake, Bojongsari, Depok.
Longsoran mengarah ke area pemancingan dan memanjang sekitar 50 meter, melingkari sisi kolam pemancingan.
Kondisi tanah tampak labil, dengan bekas retakan dan bagian tebing yang runtuh akibat tergerus air.
Perbedaan ketinggian antara jalan, situ, dan area pemancingan membuat air yang meluap langsung mengalir ke titik yang lebih rendah.
Kondisi luapan air Situ 7 Muara juga beredar melalui unggahan media sosial Instagram @infosabojong.
Dalam video yang diunggah, terlihat genangan air berwarna cokelat di area terbuka di pinggir jalan dan saluran air, menandakan debit air situ masih meluap.
Video tersebut memperlihatkan dampak luapan debit air di kawasan Situ 7 Muara pada Jumat (12/12/2025).
Pepohonan, bangunan semi permanen, serta jemuran pakaian berwarna biru di kejauhan yang berada di sekitar area genangan.
Meski kondisi belum sepenuhnya pulih, aktivitas warga tetap berjalan.
Para pedagang memilih tetap berjualan demi mencari rezeki, meski lapak mereka masih dikelilingi genangan air.
Hingga Sabtu pagi, air situ masih mengalir ke badan jalan, meski volumenya mulai berkurang dibandingkan hari sebelumnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Situ 7 Muara Depok Meluap, Air Merendam Jalan Megapolitan 13 Desember 2025
/data/photo/2025/12/15/693fbfd5709f3.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2024/03/28/6604f1fce6a54.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693a3c41a5e03.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/08/693655c440559.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/08/19/68a402639f9cd.png?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/15/693f82e8caeb2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)