Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sesar Citarik: Jalur Patahan Aktif Pemicu Gempa yang Melintasi Bogor-Bekasi Megapolitan 20 Agustus 2025

Sesar Citarik: Jalur Patahan Aktif Pemicu Gempa yang Melintasi Bogor-Bekasi
Penulis
KOMPAS.com –
Wilayah Jawa Barat kembali menjadi perhatian setelah aktivitas tektonik sesar lokal memicu gempa di Bogor pada April 2025 lalu.
Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,1 di Bogor pada Kamis (10/4/2025) malam itu mengingatkan bahwa jalur patahan di sekitar Jabodetabek masih aktif hingga kini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa berkekuatan Magnitudo 4,1 bukan berasal dari aktivitas vulkanis, seperti aktivitas gunung berapi.
Namun, gempa tersebut berasal dari aktivitas tektonik Sesar Citarik, yang merupakan sesar aktif yang membentang dari Pelabuhan Ratu hingga Bekasi.
Sesar Citarik merupakan salah satu sesar aktif di barat Pulau Jawa. Jalurnya dikenal dari lurusan Sungai Citarik, sehingga dinamai sesuai nama sungai tersebut.
Berdasarkan kajian Sidarto (2008), sesar ini telah aktif sejak periode Miosen Tengah, sekitar 15 juta tahun lalu.
Panjang patahan ini mencapai sekitar 250 kilometer, membentang dari pantai tenggara Teluk Palabuhanratu, melewati Gunung Salak, Bogor, Bekasi, hingga ke Laut Jawa.
Arah umum sesarnya barat daya–timur laut, dengan mekanisme pergerakan geser mendatar mengiri atau sinistral strike-slip.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), jalur Sesar Citarik terbagi menjadi tiga segmen:
Berdasarkan penjelasan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral , keberadaan sesar aktif biasanya dikenali dari ciri geomorfologi, seperti:
Aktif bukan berarti berbahaya setiap saat. Namun, jalur sesar Citarik ini melintasi kawasan padat penduduk seperti Bogor, Bekasi, bahkan perbatasan Jakarta, sehingga potensi dampaknya patut dipahami.
Badan Geologi Kementerian ESDM menekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik, melainkan lebih siap dengan langkah mitigasi. Beberapa catatan penting antara lain:
Di sisi lain, masyarakat juga diimbau tidak mudah termakan hoaks soal prediksi gempa besar.
Sebab, hingga kini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi secara akurat waktu pasti terjadinya gempa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.