Abadikini.com, JAKARTA – Sedikitnya enam warga Palestina tewas dan sejumlah lainnya luka-luka akibat serangan militer Israel yang menghantam sebuah tempat perlindungan di Gaza City, Jumat (19/12/2025). Serangan tersebut menyasar sebuah sekolah yang telah dialihfungsikan menjadi lokasi penampungan warga sipil.
Berdasarkan keterangan sumber lokal, peluru tank Israel menghantam lantai dua bangunan sekolah saat puluhan warga Palestina tengah berkumpul menghadiri sebuah acara pernikahan. Momen yang seharusnya menjadi perayaan berubah menjadi tragedi ketika ledakan menghantam area tempat warga berlindung.
Laporan Al Jazeera menyebutkan, insiden ini menambah daftar panjang dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh Israel yang mulai berlaku sejak Oktober lalu. Sejumlah fasilitas sipil, termasuk sekolah dan pusat pengungsian, kembali menjadi sasaran di tengah rapuhnya pelaksanaan gencatan senjata.
Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya agenda diplomatik Amerika Serikat terkait konflik Gaza. Utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bersama pejabat senior AS lainnya, dijadwalkan menggelar pertemuan guna membahas kelanjutan fase kedua gencatan senjata.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengonfirmasi bahwa pembicaraan intensif tengah berlangsung antara Amerika Serikat dengan Qatar, Mesir, dan Uni Emirat Arab.
Ia menegaskan, prioritas Washington saat ini adalah menuntaskan fase pertama kesepakatan, termasuk pembentukan komite teknokrat Palestina, pendirian “Dewan Perdamaian”, serta rencana pengerahan pasukan internasional ke Jalur Gaza.
Insiden di Gaza City ini kembali menyoroti kontras tajam antara proses diplomasi yang tengah digulirkan dan realitas kekerasan di lapangan yang terus merenggut korban sipil.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450964/original/094338600_1766214114-WhatsApp_Image_2025-12-20_at_13.09.38.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)









