Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sekolah Lansia di Jakarta Dukung Kehidupan Lebih Bermakna di Usia Senja Megapolitan 1 Oktober 2025

Sekolah Lansia di Jakarta Dukung Kehidupan Lebih Bermakna di Usia Senja
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ungkapan “usia hanyalah angka” mungkin bisa menggambarkan apa yang dilakukan Sutarto. YouTuber berumur 70 tahun ini tetap haus pengetahuan. Ia semangat ikut pelatihan
artificial intelligence
(AI) di Sekolah Lansia Senior School Pintar (SSP) di Jakarta.
Sutarto tahu informasi tentang sekolah lansia dari petugas Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di lingkungan Pasar Rebo saat mengikuti kegiatan kemasyarakatan.
“Tentunya pengalaman di sekolah lansia menambah ilmu, kawan, dan membuka interaksi sesama kawan. Saya juga menerima ilmu baru. Pengalaman ini sangat berkesan,” jelas Sutarto kepada Kompas.com, Selasa (30/92025). 
Meski sudah berusia senja, Sutarto tetap antusias mengikuti kegiatan di sekolah lansia. Ia juga merasa dimudahkan oleh panitia yang sigap membantu dan memudahkan para lansia dalam mengikuti pelajaran.
Senada dengan Sutarto, Ilah Karmilah juga mengaku mendapat pengalaman baru selama di sekolah lansia. Ia mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan pelatihan tentang penyakit di usia senja. Menurutnya, ilmu tersebut dapat membantunya mengenal kondisi tubuh yang tidak lagi muda. 
“Saya memang senang berkegiatan positif.
Pertama
, pastinya untuk kesehatan.
Kedua
, bisa bertemu dengan teman-teman lansia. Kebetulan juga keluarga mendukung,” kata Ilah yang tinggal di Kelurahan Kampung Rambutan.
Sebagai informasi, sekolah lansia merupakan pendidikan non-formal berbasis masyarakat khusus lansia yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta. Saat ini, terdapat 10 sekolah lansia yang berada di Jakarta dengan peserta mencapai 381 orang untuk metode belajar tatap muka. 
Terdapat 65 Sekolah Lansia Senior School Pintar (SPP) program literasi digital di 65 kelurahan yang dilakukan secara daring dan luring. Sebanyak 1.624 orang menjadi peserta pelatihan literasi digital dan baru saja diwisuda setelah menempuh pendidikan selama sepuluh bulan.
Semangat para lansia diapresiasi Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Ia menilai, lansia yang bersekolah mempunyai keinginan kuat untuk meningkatkan kualitas hidup. Sekolah lansia memberi ruang untuk bertemu, berkumpul, berinteraksi, menjaga kebahagiaan, dan saling bertukar informasi.
“Menurut saya, bukan ijazahnya (yang terpenting), melainkan prosesnya. Tadi ada ibu berusia 87 tahun dan bapak berusia 80 tahun yang masih mengikuti sekolah. Ini menunjukkan bahwa sekolah lansia benar-benar menjadi kebutuhan bagi warga Jakarta,” kata Pramono saat memberi sambutan dalam Wisuda Akbar SPP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Kamis (18/9/2025), seperti dikutip dari Jakarta.go.id.
Melihat antusias peserta, Pramono meminta DPPAPP DKI Jakarta agar terus mengembangkan sekolah lansia supaya bisa diikuti oleh lebih banyak peserta. 
“Mudah-mudahan sekolah lansia dan program kami lainnya dapat meringankan kehidupan mereka. Saya menginstruksikan jajaran DPPAPP DKI Jakarta untuk mengembangkan program ini agar semakin banyak lansia yang bisa ikut. Kalau bisa hadir di semua kelurahan,” ujar Pramono.
Sementara itu, Kepala DPPAPP DKI Jakarta, Iin Mutmainnah mengatakan, Wisuda Akbar Sekolah Lansia SSP merupakan bentuk penghargaan dan pengakuan nyata kepada lansia sekaligus menjadi momentum kebahagiaan dan kebanggaan atas keberhasilan menyelesaikan pembelajaran. 
“Sebagai kelompok rentan, lansia perlu mendapat perhatian serius. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak sepanjang hayat, tanpa batas usia,” kata Iin lewati siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/9/2025).
Lebih lanjut, Iin menjelaskan, Wisuda Akbar Sekolah Lansia SSP sangat ditunggu-tunggu oleh peserta. Bahkan, Wisuda Akbar SSP juga telah mendapat sertifikat The 20th Anniversary Active Aging Conference In Asia Pacific dari Fukuoka, Jepang. 
Sekolah Lansia SSP juga ditunjuk sebagai delegasi Indonesia untuk menampilkan “Introduction of Initiative in East Jakarta: Senior School Pintar”. 
“Wisuda ini meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri lansia melalui apresiasi formal. Apalagi, dengan hadirnya Pak Gubernur, pelaksanaan wisuda ini akan menjadi kenangan terindah dan tidak terlupakan bagi lansia,” ucap Iin. 
Iin juga menegaskan, jajaran DPPAPP DKI Jakarta sedang menyusun peraturan gubernur (pergub) untuk sekolah lansia agar dapat meningkatkan kualitas hidup lansia agar lebih bermartabat, mampu berkontribusi dalam masyarakat, dan berperan dalam pembangunan sosial. 
“Program ini dirancang agar tercipta lansia tangguh di lingkungan keluarga yang nyaman. Sekolah lansia merupakan sarana memperkuat lansia untuk tetap aktif, sehat, dan produktif di masyarakat. Harapannya, kualitas hidup lansia meningkat sekaligus mewujudkan masyarakat yang inklusif bagi semua usia,” jelas Iin. 
Sebagai informasi, sekolah lansia merupakan bagian dari pelaksanaan Bina Keluarga Lansia (BKL), program yang dikembangkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia maupun keluarga yang memiliki lansia. 
Adapun pada metode pembelajaran, lansia diberikan pengetahuan mengenai kesehatan, pola hidup sehat, gizi, kebugaran, kesehatan jiwa, keterampilan sederhana, tips penggunaan teknologi, seni, senam, dan kegiatan lainnya. Pembelajaran dilakukan dengan dua metode, tatap muka maupun
hybrid

Sekolah lansia juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, hingga media. (Rindu Pradipta Hestya)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.