Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sebut Keterlibatan TNI dan Menhan dalam Aksi Anarkis, Pegiat Medsos Dituding Sebar Fitnah

Abadikini.com, JAKARTA – Unggahan founder Malaka Project, Ferry Irwandi, yang menuding adanya keterlibatan TNI dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam rencana darurat militer dan aksi unjuk rasa anarkis, disesalkan. Ketua Advokasi Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (PETANI), Tunjung Budi Utomo, menilai tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan fitnah yang berbahaya.

“Ini sama saja fitnah. Tuduhan tanpa bukti bukan hanya mencemarkan nama baik TNI dan Menteri Pertahanan Pak Sjafrie, tetapi juga berbahaya karena membuat masyarakat bawah khawatir akan terjadi goro-goro. Mereka khawatir terjadi instabilitas, padahal yang mereka butuhkan adalah rasa aman,” kata Tunjung dalam keterangan elektroniknya pada Selasa (9/9/2025).

Tunjung berpandangan, narasi semacam itu hanya menambah keresahan di tengah masyarakat yang sudah tertekan oleh kondisi ekonomi dan gejolak harga kebutuhan pokok. Ia juga menegaskan bahwa tindakan Ferry Irwandi berpotensi melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta pasal KUHP tentang penyebaran berita bohong.

Tudingan Kontraproduktif dan Melemahkan Negara

Menurut Tunjung, kebebasan berekspresi tidak berarti bebas menyebarkan hoaks, apalagi jika hal itu sampai mengganggu kepercayaan rakyat kepada negara.

Ia menjelaskan bahwa TNI memiliki mandat konstitusional untuk menjaga kedaulatan dan keamanan, sementara Menteri Pertahanan bertugas memastikan kebijakan pertahanan nasional berjalan baik. Menuding keduanya sebagai aktor di balik kerusuhan tanpa dasar, sama dengan upaya melemahkan legitimasi negara.

“Pernyataan seperti ini jelas kontraproduktif. Alih-alih memperjuangkan kepentingan rakyat, narasi fitnah justru memperkeruh situasi sosial. Yang dibutuhkan masyarakat desa hari ini adalah kepastian pangan, ketenangan bekerja, dan rasa aman,” pungkas Tunjung.