Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Sampah Menumpuk di Tangsel, Pemkot Mulai Alihkan ke TPS3R Megapolitan 15 Desember 2025

Sampah Menumpuk di Tangsel, Pemkot Mulai Alihkan ke TPS3R
Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
 Pemerintah Kota Tangerang Selatan mulai memindahkan sampah yang sempat menumpuk di sejumlah ruas jalan ke Tempat Pengolahan Sampah
Reduce, Reuse, Recycle
(TPS3R).
Langkah ini dilakukan sebagai solusi sementara sambil menunggu perbaikan operasional Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Serpong.
Wakil Wali Kota
Tangerang Selatan
Pilar Saga Ichsan menyebut, pemanfaatan TPS3R menjadi opsi yang tersedia saat ini untuk mengurai penumpukan
sampah
di berbagai titik.
“Sementara ada beberapa TPS3R yang bisa kita manfaatkan,” ujar Pilar di Gedung Wali Kota Tangsel, Serua, Ciputat, Senin (15/12/2025).
Pilar menjelaskan, terdapat sekitar 30 TPS3R di wilayah Tangerang Selatan yang akan difungsikan sementara sebagai lokasi penampungan dan pengolahan sampah.
Sampah yang dipindahkan ke TPS3R tersebut akan dikelola sambil menunggu
TPA Cipeucang
kembali beroperasi normal.
“TPS3R ada 30-an yang bisa kita manfaatkan untuk sementara. Seperti itu sambil nunggu TPA Cipecang bisa beroperasi,” kata dia.
Selain pengalihan ke TPS3R, Pilar mengklaim proses pengangkutan sampah yang sebelumnya menumpuk sudah mulai dilakukan di sejumlah lokasi.
Pengangkutan dilakukan secara bertahap untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih luas.
Ia juga menegaskan bahwa sampah tidak akan dibuang ke lahan kosong karena berpotensi menimbulkan persoalan baru bagi lingkungan dan masyarakat.
“Kita tidak mungkin dari DLH buang ke lahan-lahan kosong. Itu tidak boleh karena itu akan menimbulkan permasalahan baru,” ucap dia.
Sebelumnya, penumpukan sampah terjadi di beberapa titik di Tangerang Selatan, antara lain di kolong
flyover
Ciputat dan di depan Puskesmas Serpong 1.
Sampah yang menumpuk selama sekitar satu pekan itu menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu aktivitas warga sekitar.
Sejumlah pelaku usaha mengaku terdampak langsung akibat kondisi tersebut.
Salah satunya pemilik warung makan yang mengalami penurunan omzet sejak sampah menumpuk di sekitar lokasi usahanya.
“Sejak sampah enggak diangkut dan baunya menyengat, omzet langsung turun. Orang jadi enggan makan di tempat,” kata Agus Warsojeniawan (57) saat ditemui di lokasi, Minggu (14/12/2025).
Keluhan serupa juga disampaikan warga di kawasan Serpong, khususnya di sekitar Puskesmas Serpong 1. Warga yang datang untuk berobat merasa terganggu oleh bau sampah yang menyengat.
“Kecium baunya. Ini kan puskesmas ya, harusnya kan baunya lebih segar. Tapi ini malah jadi bau sampah,” kata Annisa.
Menurut Annisa, keberadaan tumpukan sampah di sekitar fasilitas kesehatan dinilai tidak pantas karena dapat mengganggu kenyamanan pasien.
Ia berharap penanganan segera dilakukan agar aktivitas layanan kesehatan tidak terus terdampak.
“Harapannya ya semoga dibersihkan biar aromanya enggak menyengat sampai ke puskesmas,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.