Sampah Menumpuk di Sejumlah Titik Tangsel, Pilar Klaim Sudah Lakukan Pengangkutan
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Pemerintah Kota Tangerang Selatan mulai melakukan pengangkutan sampah yang sempat menumpuk di sejumlah ruas jalan selama sepekan terakhir.
Langkah tersebut dilakukan seiring upaya penataan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang sebelumnya mengalami sejumlah permasalahan.
Wakil Wali Kota
Tangerang Selatan
Pilar Saga Ichsan menyampaikan bahwa proses pengangkutan sudah kembali berjalan sambil pemerintah daerah mencari solusi jangka pendek terkait pengelolaan
sampah
.
“Saat ini sampah sudah mulai kita angkut kembali. Kita cari solusinya sambil kita terus lakukan penataan di TPA Cipeucang,” ujar Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan di Gedung Wali Kota Tangsel, Serua, Ciputat, Senin (15/12/2025).
Untuk sementara, sampah yang diangkut akan dialihkan ke sejumlah Tempat Pengolahan Sampah
Reduce, Reuse, Recycle
(TPS3R) guna dilakukan pengolahan sementara.
“Sementara ada beberapa TPS3R yang bisa kita manfaatkan,” kata Pilar.
Ia menyebutkan, terdapat sedikitnya 30 TPS3R di wilayah Tangerang Selatan yang akan diberdayakan selama proses penataan TPA Cipeucang berlangsung.
Namun, Pilar belum merinci lokasi TPS3R tersebut karena data berada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan.
Meski demikian, Pilar memastikan tidak akan ada pembuangan sampah ke lokasi yang tidak semestinya, termasuk lahan kosong maupun pinggir jalan.
“Kita tidak mungkin dari DLH buang ke lahan-lahan kosong. Itu tidak boleh karena itu akan menimbulkan permasalahan baru,” jelas dia.
Sebelumnya, penumpukan sampah terjadi di sejumlah titik di Tangerang Selatan, antara lain di kolong
flyover
Ciputat dan di sekitar Puskesmas Serpong 1.
Sampah yang menumpuk selama sekitar satu minggu tersebut menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu aktivitas warga.
Sejumlah pelaku usaha di sekitar lokasi mengaku terdampak langsung akibat kondisi tersebut.
Salah satunya Agus Warsojeniawan (57), pemilik warung makan di kawasan Ciputat, yang menyebut omzet usahanya menurun.
“Sejak sampah enggak diangkut dan baunya menyengat, omzet langsung turun. Orang jadi enggan makan di tempat,” kata Agus saat ditemui di lokasi, Minggu (14/12/2025).
Keluhan serupa juga disampaikan warga di kawasan Serpong, khususnya di sekitar Puskesmas Serpong 1.
Annisa, salah satu warga yang tengah berobat, mengaku terganggu dengan bau sampah di sekitar fasilitas kesehatan tersebut.
“Kecium baunya. Ini kan puskesmas ya, harusnya kan baunya lebih segar. Tapi ini malah jadi bau sampah,” kata Annisa.
Menurut Annisa, keberadaan tumpukan sampah di sekitar fasilitas kesehatan dinilai tidak pantas karena dapat mengganggu kenyamanan pasien.
“Harapannya ya semoga dibersihkan biar aromanya enggak menyengat sampai ke puskesmas,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sampah Menumpuk di Sejumlah Titik Tangsel, Pilar Klaim Sudah Lakukan Pengangkutan Megapolitan 15 Desember 2025
/data/photo/2025/12/10/693959038f38c.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/09/69381fb2976dc.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2025/09/29/68da814b7767f.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2023/10/03/651bcd00d46e3.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2025/11/28/692975fac9267.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/05/16/6826d76ba1b8f.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/15/693fc756baacd.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/15/694013f59572e.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/15/694013f59572e.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)