Saat Istri Kapolsek Negara Batin Tetap Temui Hotman Paris meski Diadang Polisi
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tangis dan duka mendalam masih menyelimuti hati istri Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto.
Dengan langkah berat dan hati yang penuh harap, istri AKP Anumerta itu mencoba mencari secercah keadilan untuk suaminya yang gugur dalam tugas.
AKP Lusiyanto dan anggotanya, Bripka Petrus Apriyanto serta Bripda Ghalib Surya Ganta, tewas ditembak oleh diduga anggota TNI saat menggerebek
judi
sabung ayam
.
Kala itu, istri AKP Lusiyanto bersama istri mendiang Brigadir Petrus meninggalkan rumah untuk menemui pengacara kondang
Hotman Paris
di Jakarta.
Namun, di tengah perjalanan, harapan para istri anggota Polri yang gugur itu diadang.
Perjalanan mereka dipaksa terhenti oleh oknum polisi dari Polsek Waadang.
“Jadi, tadi malam Ibu Kapolsek (Anumerta) dan istri almarhum Pak Petrus itu sudah melakukan perjalanan menuju Jakarta. Namun, di tengah perjalanan mereka dipaksa untuk kembali lagi,” ujar Tim Hukum Hotman Paris, Putri Maya Nurmanti, dalam konferensi pers yang digelar di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3/2025).
Istri AKP Lusiyanto diminta kembali pulang ke rumah dengan dalih bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan segera tiba di Lampung untuk menemuinya.
Namun, cinta dan tekad istri AKP Lusiyanto serta istri Bripka Petrus terlalu kuat untuk dipadamkan.
Mereka berusaha melanjutkan perjalanan, tetap bertahan di jalur yang telah mereka pilih.
Sayangnya, sekali lagi, istri AKP Lusiyanto dan istri Brigadir Petrus dikejar dan akhirnya harus menyerah pada keadaan.
Dengan hati yang teriris, mereka dipaksa kembali ke rumah masing-masing.
“Tapi, lagi-lagi mereka dikejar oleh oknum anggota Polsek Waadang dan akhirnya mereka terpaksa ikut kembali ke rumah,” sambung Putri.
Setelahnya, rumah istri AKP Lusiyanto dijaga ketat oleh aparat kepolisian, padahal sebelumnya tidak pernah ada penjagaan.
Seolah ada sesuatu yang ingin disembunyikan, seakan ada suara yang ingin dibungkam.
Namun, istri AKP Anumerta Lusiyanto tetap melanjutkan perjuangan mencari keadilan, meskipun melalui kakak kandung dan anaknya yang bertemu dengan Hotman Paris di Jakarta.
Dengan air mata yang tak terbendung, mereka menuntut keadilan atas kepergian Lusiyanto dan dua rekannya yang meregang nyawa dalam tugas.
Sebagaimana diketahui, insiden tragis itu terjadi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025).
Saat menggerebek lokasi judi sabung ayam, AKP Anumerta Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib Surya Ganta tewas dihujani peluru.
Peluru itu diduga dilepaskan oleh dua oknum TNI, Peltu Lubis yang menjabat sebagai Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah, anggota Subramil Negara Batin.
Kini, kedua terduga pelaku telah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.
Namun, apakah ini cukup? Apakah keadilan benar-benar akan ditegakkan? Ataukah kisah pilu ini akan berakhir dalam keheningan yang dipaksakan?
(Reporter: Shinta Dwi Ayu | Editor: Faieq Hidayat)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428942/original/004576700_1764568796-sampah-gelondongan-banjir-bandang-di-tapanuli-selatan-29112025-yudi-4.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434742/original/054463500_1764955336-IMG_5366.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933d218396ce.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b0d037df8.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2023/08/28/64ec7c8b95ce2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/693230daa69eb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b85c67abd.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)