Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Rumah Penyekapan di Pondok Aren Milik Salah Satu Tersangka Berinisial MA Megapolitan 20 Oktober 2025

Rumah Penyekapan di Pondok Aren Milik Salah Satu Tersangka Berinisial MA
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polisi mengungkap kepemilikan rumah di Jalan Eboni 2, Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang menjadi lokasi penyekapan dan penyiksaan terhadap empat orang korbannya.
Rumah tersebut diketahui milik MA (39), salah satu dari sembilan tersangka dalam kasus ini.
Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris I Kadek Dwi mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, rumah itu memang disediakan oleh MA untuk digunakan oleh tersangka lain, Adrian (41).
“Punya… ada, tersangka MA inisialnya,” ungkap Kadek saat dikonfirmasi, Sabtu (18/10/2025).
Kadek menjelaskan, MA tidak mengenal empat korban maupun memahami duduk perkara kasus penyekapan tersebut. Ia hanya meminjamkan rumahnya kepada Adrian yang mengaku tengah memiliki urusan pribadi.
“Enggak ada (hubungan keluarga antartersangka). (Adrian bilang) ‘ini gue lagi ada masalah, gua cari tempat, gue mau interogasi, mau cari mobil gue’. ‘Ya sudah, pakai saja itu rumah gue, enggak
kepake
kok’,” tutur Kadek.
Kasus ini berakar dari transaksi over kredit mobil Toyota Alphard antara Adrian dan seorang perempuan bernama Nunung. Saat itu, Adrian mengalihkan kredit mobil milik istrinya kepada Nunung.
“Awalnya itu terjadi mau over kredit mobil Alphard, awalnya dari tersangka A kepada N. Baru dibayar Rp 75 juta, masih utang kurang lebih Rp 400 juta,” ujar Kadek.
Namun, di tengah perjalanan, Nunung diduga melanggar kesepakatan dengan menjual mobil Alphard tersebut kepada pihak lain tanpa sepengetahuan Adrian.
Merasa dirugikan, Adrian pun menculik Nunung dan menyekapnya selama tiga pekan untuk mencari tahu keberadaan mobilnya.
Dalam masa penyekapan itu, Nunung mengaku bahwa mobil Alphard sudah berpindah tangan kepada seseorang bernama Indra. Ia kemudian meminta uang
down payment
(DP) sebesar Rp 49 juta kepada Indra.
“Nah, begitu (Indra) sudah ditransfer Rp 49 juta, (Nunung) mau mengajak ketemuan (Indra),” kata Kadek.
Indra pun datang ke sebuah angkringan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (11/10/2025) malam. Ia datang bersama tiga orang lainnya, yakni Dessi, Nurul alias Ibenk, dan Ajit Abdul Majid.
Namun, kedatangan mereka justru berujung tragis. Nunung datang bersama beberapa pelaku lain, lalu menculik dan menyekap keempat orang tersebut di rumah milik MA di Pondok Aren.
“Betul, sebenarnya si N (ini yang bermasalah), tapi dia juga menjadi korban (penyekapan), diculik juga dia. Bahkan sudah hampir tiga pekan,” ungkap Kadek.
Selama penyekapan berlangsung, para pelaku berusaha mencari tahu keberadaan mobil Alphard yang terus berpindah tangan. Dalam pemeriksaan, Indra akhirnya mengaku bahwa mobil itu telah dijual kembali kepada pihak lain.
“Dia (Indra) yang beli Alphard-nya dari si N. Sama dia (Nunung dijual lagi. Belum ketemu tuh (sampai sekarang mobilnya),” ujar Kadek.
“(Sama Indra) dijual lagi ke orang lain. Makanya, maksudnya diinterogasi (Indra, istri, dan dua rekannya disekap), dia (Adrian) mau cari tahu di mana (mobilnya),” jelas Kadek lagi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.