Rekayasa Lalin Dinilai Belum Efektif, Pengendara Ungkap Biang Kerok Macet TB Simatupang
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengklaim rekayasa lalu lintas pembukaan lajur di Tol Fatmawati 2 mampu mengurangi kemacetan di kawasan TB Simatupang.
Namun, sejumlah pengendara justru menilai rekayasa lalu lintas tersebut belum memberikan perubahan signifikan.
Mereka menyebut ada faktor lain yang menjadi penyebab utama kemacetan yang harus menjadi perhatian pemerintah.
Sejumlah pengendara yang tiap hari melintas TB Simatupang menyebut ada dua faktor utama yang membuat kawasan tersebut tetap macet meski diterapkan rekayasa lalu lintas pembukaan jalur tambahan di Gerbang Tol Fatmawati 2.
Pengendara ojek
online
(ojol) yang sehari-hari melintas di kawasan TB Simatupang turut merasa kondisinya tidak banyak berubah.
“Belum efektif lah, ini saja masih macet kan, sudah mau siang,” kata Alfian (50), pengemudi ojol di sekitar Stasiun MRT Fatmawati, Senin (22/9/2025).
“Kalau saya bilang, struktur jalannya itu ya kebanyakan jalan botol, yang mengerucut ujungnya. Itu yang bikin macet,” sambungnya.
Sementara itu, Edo (46) menambahkan, jalan kecil di sekitar pertigaan Taman Cilandak juga memperburuk kondisi.
“Sebenarnya kendalanya kalau di sebelah sini karena galian sama belokan ke Taman Cilandak jalannya kan kecil. Habis itu sudah lancar lagi jalannya,” ujarnya.
Para pengendara berharap pemerintah tidak hanya mengandalkan rekayasa lalu lintas pembukaan jalur tambahan di tol, tetapi juga menuntaskan persoalan mendasar.
Penyelesaian proyek galian dan penataan struktur jalan disebut sebagai kunci agar macet benar-benar bisa diurai.
“Gubernurnya itu suruh turun, jangan cuma dengar laporan dari bawahan, harus lihat langsung,” tegas Alfian.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, uji coba lintas pembukaan jalur tambahan di Gerbang Tol Fatmawati 2 sejak 15 September 2025 berdampak positif terhadap arus lalu lintas.
Bahkan, kebijakan itu diperpanjang hingga akhir Oktober 2025.
Data evaluasi menunjukkan, selama lima hari uji coba:
Secara keseluruhan, kinerja lalu lintas di kawasan TB Simatupang–R.A. Kartini meningkat 18,65 persen.
“Pembukaan akses gratis di Gerbang Tol Fatmawati 2 terbukti memberikan dampak nyata terhadap kelancaran lalu lintas,” kata Pramono, Senin (22/9/2025).
Meski data resmi Pemprov DKI menunjukkan adanya penurunan kepadatan arus lalu lintas pasca pembukaan Tol Fatmawati 2.
Namun, pengalaman pengendara sehari-hari di lapangan berbeda. Para pengendara nyatanya masih menemui antrean panjang akibat proyek galian dan penyempitan jalan (
bottle neck
).
Dengan demikian, solusi jangka panjang yang dibutuhkan bukan hanya rekayasa lalu lintas, melainkan juga penataan infrastruktur jalan dan percepatan penyelesaian proyek galian agar macet di TB Simatupang benar-benar bisa teratasi.
(Reporter: Hanifah Salsabila, Ruby Rachmadina | Editor: Larissa Huda, Muhammad Isa Bustomi)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Rekayasa Lalin Dinilai Belum Efektif, Pengendara Ungkap Biang Kerok Macet TB Simatupang Megapolitan 22 September 2025
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4706409/original/091051700_1704368320-20240104-Cuaca_Ekstrim-ANG_5.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932d79d59ce4.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/07/690dc0d806fb6.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/69324a25a5c1f.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340d46b04da.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69340c90d8e99.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/06/24/685a6fb8bf3cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933d218396ce.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b0d037df8.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)