Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Rekam Jejak Membawa Uus Kuswanto Dipilih Pramono Jadi Sekda DKI Megapolitan 2 Desember 2025

Rekam Jejak Membawa Uus Kuswanto Dipilih Pramono Jadi Sekda DKI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan alasan di balik penunjukan Uus Kuswanto sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta.
Mantan Sekretaris Kabinet itu mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah menilai rekam jejak dan kemampuan Uus sebagai administrator yang dianggap kuat dan berpengalaman.
“Kenapa kemudian pilihannya kepada Pak Uus? Saya melihat rekam jejak, dan saya membutuhkan seorang administrator yang ulung, yang kuat, karena untuk substansi,” ucap Pramono usai melantik Uus di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2025).
Pramono menuturkan, penilaiannya terhadap Uus juga dipengaruhi pengalaman panjangnya di pemerintahan pusat selama 25 tahun. Ia merasa memahami tipe pejabat yang dibutuhkan untuk memperkuat birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Menurut Pramono, Uus adalah figur yang bisa bekerja sejalan dengan dirinya dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno dalam membawa Jakarta menjadi kota yang aman, nyaman, dan berdaya saing global.
“Dengan pengalaman panjang saya sebagai orang yang bekerja di Pemerintah Pusat 25 tahun, saya tahu apa yang saya butuhkan,” kata dia.
Isu mengenai adanya lobi atau tekanan dari pihak tertentu terkait penunjukan Uus sebagai Sekda DKI langsung dibantah Pramono.
Ia menegaskan seluruh proses berjalan sesuai aturan dan tidak ada pihak yang memengaruhi keputusannya.
“Tidak ada sama sekali lobi yang bisa memengaruhi keputusan saya. Maka ketika sudah memutuskan menominasikan utama Pak Uus, tentunya itu adalah bagian dari tanggung jawab saya,” ucap Pramono.
Pramono menagku baru bertemu langsung dengan Uus setelah pelantikan berlangsung. Hal itu disebutnya sebagai bagian dari profesionalisme.
“Jadi saya baru ketemu ini tadi dengan Pak Uus. Itulah bagian dari profesionalisme yang saya junjung tinggi,” lanjut dia.
Pramono juga mengakui proses pencarian Sekda DKI memang sengaja dilakukan tanpa sorotan publik.
Meski demikian, tahapan seleksi tetap dijalankan lengkap, dimulai dari 10 kandidat hingga mengerucut menjadi tiga nama.
“Sebenarnya proses itu berjalan. Jadi awalnya 10 orang menjadi tiga orang juga ada. Tetapi memang dalam hal begini saya berkeinginan proses itu jangan terlalu heboh lah, yang paling penting memilih orang yang terbaik,” ucap Pramono.
Ia menambahkan, seleksi dilakukan dengan memadukan mekanisme terbuka dan manajemen talenta.
Pengalaman 10 tahun sebagai Sekretaris Tim Penilai Akhir (TPA) membuatnya memahami proses seleksi yang harus dilakukan.
“Jadi proses itu dijalani secara penuh, ada manajemen talenta yang kami manfaatkan, karena saya 10 tahun sebagai Sekretaris TPA sehingga saya tahu bagaimana peraturan ini dijalankan,” lanjut Pramono.
Pelantikan Uus didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 184/TPA Tahun 2025 yang terbit pada 21 November lalu, menggantikan Marullah Matali yang telah mengabdi selama 29 tahun di Pemprov DKI Jakarta.
Dengan dilantiknya Uus sebagai Sekda, posisi Wali Kota Jakarta Barat otomatis kosong.
Namun, Pramono memastikan jabatan tersebut tidak akan dibiarkan kosong terlalu lama. Ia menyatakan nama pelaksana tugas (Plt) akan diumumkan pada Selasa (2/12/2025).
“Karena Pak Uus telah dilantik sebagai Sekda, Wali Kota Jakarta Barat tentunya segera harus diisi. Nama-nama akan segera kami sebutkan segera. Plt-nya pasti besok (Selasa) sudah ada. Nanti akan kami umumkan,” ucap Pramono.
Pemprov DKI, kata dia, sudah menyiapkan nama Plt Wali Kota Jakarta Barat yang akan mulai bekerja begitu pengumuman disampaikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.