Rano Karno soal Laporan PBB: Bukti Jakarta Ujung Tombak Pembangunan Jabodetabek
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menilai laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Jakarta sebagai kota terpadat di dunia menggambarkan Jakarta masih menjadi pusat magnet penduduk dan ekonomi di wilayah Jabodetabek.
“Tapi itu mengindikasikan bahwa Jakarta menjadi ujung tombak dari pembangunan kependudukan di wilayah Jabodetabek ini,” ungkap Rano saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (30/11/2025).
Rano menyebut, jumlah 42 dari
PBB
dihitung saat masyarakat penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi sedang beraktivitas di Jakarta.
Setiap hari, jutaan orang dari wilayah penyangga datang ke Jakarta untuk bekerja, sekolah, kuliah, berobat, atau mengurus keperluan lainnya.
“Mungkin Jakarta dihitung menjadi bagian dari kota aglomerasi. Karena dihitung ini kan Depok, Bekasi, kemudian Bogor,” kata dia.
Rano juga mengaku terkejut dengan angka yang dirilis PBB itu.
Ia menegaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang secara resmi tinggal di Jakarta hanya sekitar 11 juta jiwa.
“Tiba-tiba populasi Jakarta sampai 41 juta kan? Wow, kita juga terkejut. Data BPS kita kan Jakarta itu 11 juta,” ucap Rano.
Diketahui, Ibu kota Indonesia, Jakarta, menempati posisi pertama ibu kota terpadat di dunia dengan 42 juta penduduk.
Laporan tersebut dipublikasi pada 23 November 2025 oleh Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB dengan judul “World Urbanization Prospects 2025: Summary of Results”.
Menurut laporan Prospek Urbanisasi Dunia 2025 dari Departemen Ekonomi dan Sosial PBB, kota-kota kini menampung 45 persen dari populasi global yang berjumlah 8,2 miliar jiwa.
Jakarta kini menjadi kota terpadat di dunia, dengan hampir 42 juta penduduk.
Di posisi kedua, ada ibu kota Bangladesh, Dhaka, dengan hampir 40 juta penduduk, dan ibu kota Jepang, Tokyo, dengan 33 juta penduduk.
Populasi Indonesia saat ini adalah 286 juta jiwa, menurut penjabaran data PBB terbaru dari Worldometer.
Negara Asia Tenggara itu berada di peringkat ke-4 dalam daftar negara dan dependensi berdasarkan jumlah penduduk. Pada 2019, Indonesia mengumumkan akan memindahkan ibu kotanya ke Nusantara (IKN), sebuah kota baru yang sedang dibangun.
Proyek senilai 32 miliar dollar AS atau sekitar Rp 534,2 triliun itu awalnya dijadwalkan untuk diresmikan pada 2024, dan kini direncanakan menjadi “ibu kota politik” pada 2028.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Rano Karno soal Laporan PBB: Bukti Jakarta Ujung Tombak Pembangunan Jabodetabek Megapolitan 30 November 2025
/data/photo/2025/11/22/6921a24c1d7b3.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/02/692e60a3b59b9.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/01/692d5b2701821.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/30/692bd6b459d9a.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/01/69059ead07126.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/11/30/692bd2e4607b6.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2021/02/11/6024c5b6d9ffc.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69339b3d46a34.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/09/22/68d0a676239cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2024/12/06/67527840768a0.png?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2017/12/20/1716285305.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)