Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ramai Sindiran Donasi Rp10 M, Ferry Irwandi Tunjukkan Sikap yang Buat Warganet Angkat Topi

Abadikini.com, JAKARTA – Kreator konten sekaligus CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, buka suara usai sindiran Anggota DPR RI Endipat Wijaya soal donasi Rp10 miliar untuk korban bencana Sumatra ramai dibahas publik. Ferry menegaskan dirinya tak merasa tersinggung sedikit pun.

Melalui unggahan di Instagram @irwandiferry, Selasa (9/12/2025), Ferry menyebut komentar tersebut tak mengganggu fokusnya menggalang bantuan.

“Saya sama sekali tidak merasa amarah dan kesal. Dengan dukungan luar biasa teman-teman semua, rasanya mustahil marah ketika mendapat support sebesar ini,” tulisnya.

Ferry juga mengatakan Endipat sudah menghubunginya secara pribadi untuk meminta maaf. Ia menerima permintaan tersebut karena menilai kondisi bencana tidak boleh dibawa ke ranah konflik.
“Beliau sudah menghubungi saya dan minta maaf. Saya terima, karena memelihara konflik tidak ada gunanya di situasi seperti sekarang,” ujarnya.

Ferry mengaku turut menyampaikan sejumlah kebutuhan mendesak warga di lapangan kepada Endipat. Ia menyebut respons sang legislator cukup baik dan terbuka.
“Saya sudah sampaikan beberapa concern masyarakat, dan beliau menerima,” tambahnya.

Sikap Ferry yang tenang langsung menuai simpati warganet. Banyak yang memuji langkahnya yang dianggap dewasa dan bijak.
“Berjiwa besar sekali Anda Bung… Respect,” komentar salah satu pengguna.

Awal Kontroversi

Nama Endipat sebelumnya menjadi sorotan usai pernyataannya dalam Rapat Kerja Komisi I DPR bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid, Senin (8/12). Dalam rapat, Endipat menyinggung pihak yang dianggap datang ke lokasi bencana dan terlihat “paling bekerja”.

Ia membandingkan donasi masyarakat sebesar Rp10 miliar dengan bantuan pemerintah yang disebut mencapai triliunan rupiah.
“Orang per orang cuma nyumbang Rp10 miliar, negara sudah triliunan ke Aceh itu,” tegasnya.

Endipat juga meminta Komdigi lebih aktif mempublikasikan kinerja pemerintah agar tidak kalah dari narasi media sosial yang menurutnya sering menggambarkan negara seolah tidak hadir.

Di tengah ramainya perbincangan, Ferry menegaskan bahwa prioritasnya tetap pada penyaluran bantuan untuk korban bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Ia berharap publik kembali fokus pada hal yang lebih penting: membantu warga yang terdampak.