Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ragam Harapan Warga Jelang RDF Rorotan Dioperasikan Lagi Megapolitan 25 September 2025

Ragam Harapan Warga Jelang RDF Rorotan Dioperasikan Lagi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Berbagai harapan disampaikan warga Jakarta menjelang uji coba tempat pengolahan sampah
Refuse Derived Fuel
(RDF) Rorotan, Jakarta Utara, untuk kedua kalinya pada pekan depan.
Harapan-harapan ini muncul karena pengoperasian RDF Rorotan sempat terkendala imbas adanya penolakan dari warga sekitar.
Penolakan itu muncul karena warga sekitar khawatir apabila uji coba RDF Rorotan kembali gagal dan menimbulkan bau lagi seperti pada Maret lalu.
Selain bau, uji coba RDF Rorotan juga sempat membuat warga di Perumahan Jakarta Garden City (JGC) Jakarta Timur banyak yang mengidap infeksi saluran pernapasan (ISPA) dan iritasi mata.
Hal itu disebabkan karena bau sampah dan juga asap hitam dari RDF Rorotan sampai ke Perumahan JGC yang jaraknya sekitar 800 meter dari pabrik pengolahan sampah itu.
Sejumlah warga di Rorotan, Jakarta Utara, berharap uji coba RDF Rorotan kedua kalinya pada pekan depan tak menimbulkan bau lagi.
Sebab, ketika uji coba pertama, bau sampah RDF tidak hanya sampai Perumahan JGC, tapi juga ke permukiman warga di Rorotan.
“Ya, karena udah terlanjur jadi, berharapnya enggak menimbulkan bau lagi aja,” ucap salah satu warga bernama Ahmad (46) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (24/9/2025).
Sama seperti Ahmad, warga lain bernama Ali (49) juga berharap agar uji coba RDF Rorotan tak menimbulkan polusi udara lagi.
“Ya, udah mau gimana lagi namanya udah jadi, paling penting sih enggak bau,” ujar Ali.
Beruntungnya, bau sampah RDF Rorotan tak setiap hari dirasakan warga karena dipengaruhi arah angin.
“Enggak setiap hari (baunya), tapi tergantung arah angin, paling berdampak itu perumahan Jakarta Garden City (JGC),” ucap Ali.
Sementara sejumlah warga Jakarta mengaku mendukung pengoperasian RDF Rorotan, asalkan tak lagi merugikan warga di sekitarnya.
“Cuma dengan catatan, pengolahan sampah di RDF Rorotan enggak menimbulkan bau yang menganggu warga. Mengingat kondisi RDF Rorotan dekat pemukiman warga,” ucap salah satu warga bernama Eki (23).
Pasalnya, Eki sadar tinggal di dekat pengolahan sampah tentu saja akan membuat warga tak nyaman.
Namun, ia juga paham keberadaan RDF Rorotan untuk mengatasi persoalan sampah Jakarta sangat diperlukan.
Sedangkan warga lain bernama Khairul (47) berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memberikan sosialisasi mendalam ke warga yang terdampak.
“Menurut saya dari pemerintah harus bisa mensosialisasikan bahwa RDF ini memang aman untuk warga sekitar, jadi tidak ada dampak yang berpengaruh ke warga sekitar mungkin polusinya. Jadi, mereka juga paham bahwa keberadaan RDF ini ada manfaatnya,” ujar Khairul.
Khairul juga yakin bahwa keberadaan RDF Rorotan bisa menjadi solusi untuk mengurangi sampah yang ada di Jakarta.
“Keberadaan RDF itu saya rasa sangat bagus untuk mengurangi sampah yang ada di Jakarta,” ucap Khairul.
Sedangkan warga lain bernama Aris (33) menilai, keberadaan RDF Rorotan bisa bantu mengurangi beban sampah di Bantar Gebang.
“Sebenarnya sih ini inovasi bagus ya supaya beban sampah di Bantar Gebang bisa berkurang juga karena kan sampah di sana udah kaya apa menggunung,” ucap Aris.
Pasalnya, RDF Rorotan dapat menyerap sepertiga sampah Jakarta per harinya. Hal itu dinilai efektif untuk mengurangi beban sampah di Bantar Gebang.
Mengingat jumlah sampah di Bantar Gebang semakin menumpuk dan dikhawatirkan bisa mendatangkan bencana.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memastikan operasional RDF Rorotan tak akan mengganggu warga sekitar.
Untuk itu, Kepala DLH DKI, Asep Kuswanto meminta warga di sekitar RDF Rorotan untuk tidak khawatir terkait rencana operasional fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif tersebut.
Sebab, setiap tahap persiapan dan uji coba dilakukan secara cermat dan sistematis dengan pendampingan pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
DLH DKI telah menambah tiga unit deodorizer untuk mengendalikan potensi kebauan di area proses, gudang produk, dan area residu.
Selain itu, fasilitas dilengkapi sistem pengendalian emisi mutakhir, seperti Cyclone dan Bag Filter untuk menyaring partikulat debu, Wet Scrubber tambahan untuk menyisihkan polutan gas, Wet Electrostatic Precipitator untuk menangkap partikulat halus dan kabut, serta Carbon Active untuk menyerap senyawa kimia berbahaya.
DLH DKI juga telah memodifikasi dua fasilitas eksisting, yakni Wet Scrubber dan cerobong, agar emisi yang dilepaskan sesuai baku mutu lingkungan.
Menurut Asep, penambahan induced draft fan kedua dilakukan untuk mengoptimalkan aliran gas menuju cerobong agar lebih terkendali.
“Kami ingin memastikan masyarakat tidak perlu gundah. RDF Plant ini hadir untuk menjadi solusi pengelolaan sampah, bukan menambah masalah baru,” ujar dia.
Teknologi yang digunakan di RDF Plant Rorotan mengadopsi perangkat canggih dari Austria, Jerman, Italia, dan Belanda, yang sudah terbukti unggul dalam pengolahan sampah.
Menurut Asep, teknologi ini memberi jaminan tambahan bahwa operasional fasilitas akan aman dan menghasilkan output berkualitas.
“Sekali lagi kami sampaikan, jangan risau, RDF Plant Rorotan sudah siap dengan standar operasional tinggi, dengan pengawasan secara terus-menerus, dan pendampingan ahli ITB, serta dukungan teknologi Eropa. Kami berkomitmen menjaga kenyamanan sekaligus keselamatan warga,” pungkas Asep.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.