Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Puluhan Tahun Rusak dan Terabaikan, Jalan Karet Pasar Baru Akhirnya Bakal Diaspal Megapolitan 3 Desember 2025

Puluhan Tahun Rusak dan Terabaikan, Jalan Karet Pasar Baru Akhirnya Bakal Diaspal
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –
Warga sudah puluhan tahun harus melewati Jalan Karet Pasar Baru, Jakarta Pusat yang masih berupa tanah.
Jalan sepanjang sekitar 800 meter di samping TPU Karet Bivak itu belum pernah diaspal.
Jika kemarau, jalanan berdebu. Jika masuk musim penghujan, jalanan becek dan berlumpur.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo menyatakan perbaikan sementara akan dilakukan menggunakan material Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) di ruas jalan yang berada di samping TPU Karet Bivak.
“Saat ini Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat dan Unit Alkal Bina Marga, sedang melakukan penyiapan lahan yang selanjutnya akan dilakukan penanganan sementara dengan melakukan
perbaikan jalan
menggunakan bahan RAP di
jalan Karet Pasar Baru
Barat yang ada di samping TPU Karet Bivak,” ujar Heru saat dikonfirmasi, Selasa (2/12/2025).
Setelah perbaikan sementara selesai, jalan akan dilapisi aspal agar lebih nyaman dilalui warga.
“Untuk ke depannya, konstruksi jalan tersebut akan dilapis dengan material aspal agar aksesibilitas dan kenyamanan masyarakat dapat semakin optimal,” ungkap Heru.
Selain menjadi akses warga, jalan ini juga dipakai peziarah yang menuju TPU Karet Bivak.
Karena itu, jika nantinya sudah diaspal, kendaraan pengunjung akan lebih mudah saat parkir dan keluar-masuk area pemakaman.
Warga berharap perbaikan segera dilakukan karena sudah memasuki musim hujan.
Apalagi, di dekat lokasi ada dua sekolah, yaitu sekolah dasar (SDN) Karet Tengsin 13 Pagi dan sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 38 yang saling berdampingan.
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin sempat mengunjungi jalan tersebut beberapa waktu lalu. Kepada warga, Arifin menyebut jalan itu akan segera diaspal.
“Hanya saja baru tahun ini berhasil mendapatkan perhatian. Mungkin karena pengaruh ketersediaan anggaran juga ya. Kemarin sudah dikunjungi Pak Wali, pas pertengahan November lalu,” tutur warga Sobari (55), Jumat (28/11/2025).
Sobari mengungkapkan jika musim kemarau, banyak debu yang masuk sampai ke rumah.
“Lalu kalau musim hujan becek. Tapi itu sudah puluhan tahun kami alami dan warga sudah terbiasa. Dari pihak RT, RW dan kecamatan sudah sering mengajukan perbaikan ke pemerintah kota,” tutur Sobari.
“Hanya saja baru tahun ini berhasil mendapatkan perhatian. Mungkin karena pengaruh ketersediaan anggaran juga ya. Kemarin sudah dikunjungi Pak Wali, pas pertengahan November lalu,” katanya.
Sobari juga mengungkapkan, saat kemarau banyak debu dari jalan yang masuk ke rumah. Akibatnya, warga sering mengalami batuk.
Utamanya warga yang rumahnya berada persis di tepi Jalan Karet Pasar Baru Barat.
“Ya kalau batuk-batuk sering. Tapi karena sudah terbiasa, mungkin warga sudah tidak terlalu memikirkannya,” tuturnya.
“Tapi kan itu dipikirkan oleh RT, lalu RW, lalu lapor ke kelurahan lalu kecamatan dan wali kota,” lanjut Sobari.
Warga lainnya, Khalifa (55), yang berjualan di kawasan itu sejak 1990, menjelaskan bahwa jalan tersebut dulunya adalah lahan bekas makam yang dipugar pada 1993.
Namun sejak saat itu hingga sekarang, jalan belum pernah dipasangi aspal.
“Memang jalannya tanah seperti ini. Kalau hujan becek, kalau musim kemarau debunya banyak,” tutur Khalifa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.