Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pramono Geram, Gangguan Bank DKI Berujung Pencopotan Direktur IT Megapolitan 9 April 2025

Pramono Geram, Gangguan Bank DKI Berujung Pencopotan Direktur IT
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gangguan layanan perbankan yang dialami
Bank DKI
sejak akhir Maret 2025 menarik perhatian serius dari Gubernur Jakarta Pramono Anung.
Sejumlah nasabah melaporkan kesulitan dalam bertransaksi melalui layanan digital Bank DKI, seperti JakOne Mobile, pembayaran QRIS, dan tarik tunai di ATM Bersama.
Merespons keluhan tersebut, Pramono akhirnya memanggil jajaran direksi Bank DKI untuk menggelar rapat terbatas di Balai Kota Jakarta pada Selasa, 8 April 2025.
Dalam pertemuan terbatas tersebut, Pramono dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meminta penjelasan terkait gangguan yang terjadi.
“Saya dan Wagub sudah memanggil Direksi Bank DKI. Kami telah mempelajari dan memahami secara detail apa yang terjadi di Bank DKI. Hari ini secara khusus, rapat pertama kami adalah menyangkut Bank DKI,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta.
Dalam rapat tersebut, Pramono langsung mencopot Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono dari jabatannya.
Amirul dinilai lalai dalam pengelolaan sistem teknologi informasi bank daerah tersebut.
“Jadi untuk itu saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang,” tegas Pramono.
Tak hanya pencopotan, Pramono juga menginstruksikan agar masalah ini dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk proses hukum lebih lanjut.
Ia menduga adanya kemungkinan keterlibatan pihak internal dalam gangguan sistem yang terjadi.
“Laporkan ke Bareskrim, proses hukum. Karena ini sudah keterlaluan. Tidak mungkin tidak melibatkan orang dalam,” katanya.
Pramono menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam menyelesaikan permasalahan ini untuk membangun kembali kepercayaan publik terhadap Bank DKI.
Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada siapa pun dari internal mereka, terutama Pemerintah DKI, yang ikut campur dalam urusan tersebut.
“Siapa pun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun
trust
kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu,” lanjutnya.
Pramono memastikan dana nasabah tetap aman meskipun terjadi gangguan. Ia juga menekankan insiden ini harus menjadi yang terakhir.
“(Gangguan layanan) ini yang terakhir. Tidak boleh lagi ada kejadian keempat,” ungkap Pramono.
Ke depannya, Pramono ingin ada perubahan di tubuh Bank DKI. Ia bahkan berharap bank milik daerah ini bisa melantai di bursa saham (IPO) dalam waktu dekat.
“Kalau bisa, Bank DKI ini IPO. Tidak mungkin diselesaikan satu setengah tahun. Maksimal enam bulan,” harapnya.
Sementara itu, manajemen Bank DKI menyatakan bahwa manajemen terus berupaya memulihkan layanan.
Pada Selasa (8/4/2025), Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo mengungkapkan, layanan transaksi ATM kini telah kembali normal.
“Nasabah kini dapat kembali melakukan berbagai transaksi seperti tarik tunai, cek saldo, transfer lintas bank (
off-us
), hingga pembayaran tagihan,” ujar Agus Haryoto Widodo di Jakarta.
Menurut Agus, selama proses pemeliharaan, keamanan data dan dana nasabah tetap menjadi prioritas utama Bank DKI.
Ia juga mengeklaim setiap permasalahan yang mungkin muncul telah ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Agus menjelaskan, mereka memahami bahwa aktivitas pemeliharaan sistem telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi sebagian nasabah.
“Namun, hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan keandalan layanan digital,” jelas Agus.
Agus juga memastikan gangguan sistem perbankan di Bank DKI bukan disebabkan oleh serangan
hacker
.
“Dari evaluasi yang dilakukan Bank DKI, kami sudah memeriksa mendalam dan belum ada indikasi serangan hacker,” ungkap Agus.
Agus menjelaskan, gangguan sistem yang dialami Bank DKI dikarenakan sistem pengamanan internal Bank DKI secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan pada 29 Maret 2025.
Fitur pemulihan tersebut sebetulnya memiliki fungsi sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah.
Kini, beberapa layanan perbankan telah beroperasi secara normal.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.