Politik Luar Negeri Indonesia Saat Ini Perkuat Fondasi Pemberdayaan Masyarakat

Politik luar negeri yang berfokus pada rakyat juga tercermin dalam perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Muhaimin menyebut pemulangan korban tindak pidana perdagangan orang dari Myanmar menunjukkan diplomasi bekerja langsung untuk melindungi masyarakat.

“Komitmen Indonesia pada hak asasi manusia juga diakui dunia. Nominasi Indonesia sebagai Presiden Dewan HAM PBB, yang menegaskan peran aktif dan kredibel Indonesia di panggung internasional,” kata Cak Imin.

Dalam isu geopolitik, menurut dia, peran Indonesia pun semakin nyata. Untuk kasus Palestina, menurutnya Indonesia tidak hanya tetap konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina, namun juga melakukannya dengan pendekatan yang strategis dan kredibel.

Pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB memperkuat posisi Indonesia sebagai mediator yang tegas, rasional, dan dipercaya.

“Keberpihakan pada Palestina dilakukan dengan menjaga martabat bangsa sekaligus meningkatkan pengaruh Indonesia di kancah global,” kata Cak Imin.

Terakhir, dia menyatakan bahwa semua langkah yang telah dilakukan mempertegas tujuan politik luar negeri sebagai fondasi pemberdayaan masyarakat.

Dengan strategi yang matang dan berkelanjutan, diplomasi Indonesia menjembatani kepentingan global dengan kebutuhan domestik, membuka peluang ekonomi, melindungi hak dasar, dan menciptakan masyarakat yang berdaya.

“Diplomasi kita tidak mengejar populisme jangka pendek, tetapi manfaat nyata jangka panjang bagi rakyat,” pungkas Cak Imin.