Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Perlu Dialog dengan Tokoh Agama

Liputan6.com, Jakarta – Anggota Komisi X DPR Bonnie Triyana mendukung rencana nelayan di Kabupaten Lebak untuk menghidupkan kembali peringatan Hari Nelayan dan tradisi Ruwat Laut.

Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan para nelayan di di wilayah Binuangeun, Kabupaten Lebak, Sabtu (20/12/2025).

Bonnie menyampaikan bahwa Hari Nelayan memang memiliki dasar sejarah yang panjang dan pertama kali diperingati pada masa Presiden Pertama RI Soekarno, kemudian ditegaskan sebagai Hari Nelayan Nasional melalui keputusan Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

“Hari Nelayan itu diperingati setiap 6 April. Tradisi seperti Ruat Laut adalah warisan nenek moyang sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil laut,” kata dia dalam keterangannya.

Namun, Bonnie ini perlu berdialog bersama tokoh agama agar pelaksanannya dapat diterima seluruh lapisan masyarakat. Menurut dia, hal ini penting dilakukan agar tidak menimbulkan perbedaan pandangan di kemudian hari.

“Kita harus bicara dengan semua pihak, termasuk tokoh agama. Apakah tradisi itu mau diteruskan, bagaimana bentuknya, itu harus disepakati bersama,” ungkap dia.

Politikus PDIP ini mengingatkan, kebudayaan bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan nilai-nilai yang hidup di masyarakat saat ini.

Ia menilai, unsur keagamaan dapat dimasukkan dalam pelaksanaan Ruat Laut, misalnya melalui doa bersama atau pengajian, sehingga esensi rasa syukur tetap terjaga.

“Bentuknya bisa disesuaikan. Yang penting esensinya adalah rasa syukur dan kebersamaan. Bisa dengan doa bersama, pengajian, atau bentuk lain yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat,” kata Bonnie.