Jumlah korban Konflik Perbatasan Antara Thailand dan Kamboja terus bertambah. Foto: cbsnews
Abadikini.com, JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kamboja menyebut Thailand menyemprotkan zat beracun di area perbatasan kedua negara, Selasa (9/12). Tuduhan itu disampaikan setelah bentrokan bersenjata kembali pecah sejak akhir pekan.
Pada hari yang sama, pusat operasi Angkatan Darat Kedua Thailand menuding balik bahwa Kamboja lebih dulu menembakkan rudal BM-21 ke empat titik di wilayah Thailand.
“Pasukan kami tak punya pilihan selain merespons sesuai aturan keterlibatan untuk menetralisir ancaman dan melindungi warga,” kata pihak Thailand dalam pernyataan resminya.
Kemhan Kamboja mengklaim tembakan berlangsung hampir semalam suntuk di wilayah militer nomor lima. Mereka juga menuding Thailand memakai drone berukuran besar untuk pengintaian sebelum menyemprotkan zat beracun. Dua warga sipil disebut tewas akibat serangan artileri Thailand.
Saling tuding ini membuat situasi kian panas. Khaosod melaporkan, mengutip juru bicara Angkatan Darat Thailand, bahwa Kamboja meluncurkan serangan udara ke pangkalan militer Anupong. Thailand kemudian membalas dengan serangan udara ke infrastruktur militer Kamboja.
