Penjualan Kembang Api di Pasar Gembrong Lesu Jelang Malam Tahun Baru
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Riyanti (31), pedagang kembang api di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, mengeluhkan penurunan jumlah pembeli menjelang malam pergantian tahun.
Ia menduga, kondisi tersebut dipengaruhi imbauan pemerintah untuk tidak menyalakan
kembang api
.
Pendapatannya tahun ini merosot hingga 50 persen.
“Kalau dulu di tanggal 31 Desember dapet Rp 5 juta lebih, ini sekarang enggak dapet. Kebanyakan beli yang kecil (kembang api kecil),” ucap Riyanti saat ditemui, Rabu (31/12/2025).
Biasanya, menjelang tahun baru, banyak pesanan kembang api berukuran besar dari sejumlah perusahaan. Namun, tahun ini pesanan tersebut nyaris tidak ada.
“Padahal kan yang enggak boleh dirayain kayak di tempat hiburan, kayak di Monas, Ancol. Ternyata kan imbas ke restoran juga berpengaruh, enggak beli. Biasanya kan di kantor merayakan bareng-bareng, sekarang enggak,” kata dia.
Ia juga menyebut sebagian pembeli khawatir mendapat teguran dari petugas saat membeli kembang api berukuran besar.
“Takut. Pembelinya juga nanya, ‘
enggak apa-apa enggak sih?’
, katanya gitu. Takut sama Satpol PP. Kalau yang kayak kita-kita boleh, yang enggak boleh tuh kaya petasan,” jelasnya.
Riyanti menjual kembang api mulai dari Rp 25.000 hingga Rp 250.000 untuk ukuran besar.
Ia telah berjualan kembang api selama sekitar 10 tahun, tetapi hanya selama lima hingga tujuh hari menjelang pergantian tahun.
Hal serupa juga dirasakan pedagang lainnya, Latifah (39). Ia mengeluhkan penurunan omzet akibat berkurangnya pembeli menjelang malam tahun baru.
“Iya, imbuan itu dampak sih, berkurang. Ramaian tahun kemarin. Ya, enggak tahu sih ya, namanya rezeki kita kan pasrah saja lah,” kata dia.
Latifah mengaku pendapatannya menurun sekitar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.
Meski demikian, Latifah berharap tidak ada larangan penjualan kembang api secara menyeluruh.
Menurut dia, kembang api tidak hanya digunakan saat tahun baru, tetapi juga untuk berbagai acara lain.
“Harapan saya sih ya gimana ya, namanya orang Indonesia ya, kan dilarang juga tetap saja. Kan buat Maulid Nabi juga, buat sunatan juga. Kan sekarang lagi musim sunat juga, musim nikah juga,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Penjualan Kembang Api di Pasar Gembrong Lesu Jelang Malam Tahun Baru Megapolitan 31 Desember 2025
/data/photo/2025/12/31/69551110950c7.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/31/695508dea47f2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/31/69550b6f6f2a7.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/29/69520ea4b99a3.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/31/695503ea12aee.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/04/18/680218e6d3e40.jfif?w=400&resize=400,225&ssl=1)