Penampakan Kemacetan Ciledug di Jembatan Plawad 2 yang Sedang Diperbaiki
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com –
Perbaikan Jembatan Plawad 2 di Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan, Kota Tangerang, menyebabkan kemacetan panjang di kedua arah pada Kamis (9/10/2025) sore.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi menunjukkan antrean kendaraan mengular di sepanjang ruas jalan yang menghubungkan arah Ciledug dan Jakarta.
Dari arah Jakarta, kemacetan mulai terasa sejak Halte Puri Beta 1 hingga melintasi Jembatan Plawad 2, dengan jarak sekitar 170 meter.
Sementara itu, dari arah Ciledug, antrean kendaraan tampak mulai dari restoran Popeyes Chicken Larangan hingga melewati jembatan, sekitar 700 meter.
Meski jaraknya tidak terlalu jauh, waktu tempuh kendaraan menjadi sangat lama.
Berdasarkan uji coba
Kompas.com
pukul 18.00 WIB, sepeda motor membutuhkan waktu sekitar 15 menit dan mobil 23 menit untuk melintasi jembatan dari arah Halte Puri Beta 1.
Dari arah Ciledug, waktu tempuh mencapai 32 menit bagi pengendara motor dan 53 menit bagi mobil.
Kemacetan terjadi karena sebagian badan jalan di jembatan ditutup untuk pekerjaan perbaikan. Penutupan dilakukan dengan seng berwarna abu-abu, menyisakan hanya satu lajur yang digunakan bergantian untuk kendaraan dari dua arah.
Water barrier
dan
traffic cone
oranye dipasang sebagai pembatas jalan sementara. Akibat penyempitan lajur ini, arus kendaraan tersendat, terutama pada jam pulang kerja.
Selama di lokasi,
Kompas.com
mendapati kondisi jalan berdebu dengan permukaan yang rusak dan berbatu.
Suara klakson bersahutan dari kendaraan yang berusaha maju perlahan, sementara pengendara motor banyak yang menyalip dari sisi kiri jalan untuk menghindari antrean panjang.
Tiga ekskavator berwarna kuning terlihat terparkir di area proyek, namun tak tampak aktivitas pengerjaan saat itu.
Fandi (27), warga Ciledug yang kerap melintasi jalur tersebut, mengaku kesal dengan kondisi kemacetan yang diperparah oleh jalan rusak dan debu berterbangan.
“Sangat macet, berdebu, dan bikin jalanan jadi rusak. Tentu bahaya buat pengendara motor kayak saya,” ujarnya kepada Kompas.com.
Fandi berharap proyek dapat segera diselesaikan agar tak lagi mengganggu aktivitas warga.
“Saya cuma berharap, jangan pernah dibongkar-bongkar lagi. Buang-buang waktu dan anggaran saja,” katanya.
Rudi (34), warga lain yang bekerja di kawasan Jakarta, menyampaikan keluhan serupa. Ia menyebut kemacetan kerap terjadi setiap pagi dan malam hari.
“Macetnya bisa sampai malam. Soalnya jalannya sempit, cuma satu jalur yang dilewati dua arah,” kata Rudi.
Ia berharap proyek Jembatan Plawad 2 bisa selesai lebih cepat dari jadwal.
“Kalau bisa sih sebelum Desember sudah selesai, karena enggak tahan lagi saya,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Penampakan Kemacetan Ciledug di Jembatan Plawad 2 yang Sedang Diperbaiki Megapolitan 9 Oktober 2025

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5137791/original/066385900_1739961433-20250219-Penambahan_Jalur_Transjakarta-ANG_7.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/10/09/68e7b6a26e64b.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2025/08/06/689300e265af9.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2023/08/28/64ec7c8b95ce2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/693230daa69eb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b85c67abd.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2021/02/11/6024c5b6d9ffc.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69339b3d46a34.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)