Pemkot Bogor Usulkan Rute Baru Transjabodetabek, Ciawi–SCBD dan Bubulak–Sudirman
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana mengembangkan rute baru Transjabodetabek untuk memperkuat konektivitas transportasi publik antara Bogor dan Jakarta.
Dua koridor yang diusulkan yakni rute Ciawi menuju kawasan SCBD atau Semanggi serta Bubulak menuju Sudirman.
Hal itu disampaikan Wali
Kota Bogor
Dedie Rachim
usai menghadiri Rapat Koordinasi Transportasi Terintegrasi dan Terpadu bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/10/2025).
“Dua koridor yang diusulkan adalah Ciawi ke SCBD atau Semanggi dan Bubulak ke Sudirman,” ujar Dedie dalam keterangan tertulisnya dikutip Sabtu (13/12/2025).
Pengembangan tersebut merupakan kelanjutan dari operasional
Transjabodetabek
koridor P11 rute Botani Square–Blok M yang saat ini telah berjalan dan mencatat jumlah penumpang cukup tinggi.
Menurut Dedie, sejak awal beroperasi, Transjabodetabek P11 mampu mengangkut hampir 6.000 penumpang setiap hari.
Angka tersebut menjadi indikator kuat tingginya kebutuhan masyarakat Bogor terhadap
transportasi publik
yang terhubung langsung ke Jakarta.
Dedie menyebut sejak awal beroperasi, penumpang Transjabodetabek P11 mengangkut hampir 6.000 penumpang setiap harinya.
Dengan penambahan itu, Dedie menyebut pentingnya sinergi antardaerah dalam mewujudkan sistem transportasi terintegrasi dan terpadu di kawasan Jabodetabek.
“Kami meminta Gubernur DKI Jakarta untuk menambah dua koridor TransJabodetabek dari sekarang 1 koridor Botani ke Blok M – PP yang pengguna harian sudah di angka 6.000 penumpang per hari,” lanjut dia.
Dedie menjelaskan, Kota Bogor menjadi salah satu wilayah yang mendapat perhatian khusus karena tingginya mobilitas warganya menuju Jakarta setiap hari.
Kondisi tersebut berdampak langsung pada volume kendaraan dan tingkat kemacetan di wilayah ibu kota.
Ia menekankan, penyediaan transportasi publik tidak hanya soal jumlah armada, tetapi juga kualitas layanan.
Kenyamanan, ketepatan waktu, serta ketersediaan sarana yang memadai menjadi faktor utama agar masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi.
Menurut Dedie, kawasan aglomerasi Jabodetabek sebenarnya telah memiliki moda transportasi kelas dunia, seperti LRT yang sudah menjangkau Bekasi, MRT yang akan tersambung ke Tangerang Selatan, Kereta Cepat, Transjakarta, hingga Jaklingko.
“Kota Bogor harus bisa menyetarakan diri dengan tetangga dekatnya. Kita tidak bisa berpangku tangan menunggu durian runtuh, namun harus berupaya menyamakan kualitas transportasi publik Jabodetabek yang semakin maju dan modern,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/12/10/69392dd1916a2.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/13/693cee7e4eb22.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/13/693ceb0dcc800.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)

/data/photo/2025/12/13/693cbd2241110.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/12/693ba352f150a.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/12/13/693d14d1067dd.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/13/693d1496bf573.jfif?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/13/693d0ce6a691b.jfif?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/10/69392dd1916a2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693a9a69eed0c.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)