…Bantuan peralatan hunian sementara sedang dalam perjalanan ke Agam
Lubuk Basung (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyiapkan hunian sementara bagi ratusan kepala keluarga yang rumahnya rusak berat dampak banjir bandang melanda daerah itu.
Sekretaris Daerah Agam Muhammad Lutfi AR di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan hunian sementara dibangun di Kayu Pasak Salareh Aia Kecamatan Palembayan, Linggai Kecamatan Tanjung Raya dan Matur Mudik Kecamatan Matur.
“Hunian sementara ini bakal kita bangun dan dana pembangunan berasal dari BNPB. Bantuan peralatan hunian sementara sedang dalam perjalanan ke Agam,” katanya.
Ia mengatakan hunian sementara tersebut berupa rumah tumbuh dengan tipe 21 dan kondisi layak untuk dihuni.
Hunian sementara itu diperuntukkan bagi warga yang tidak memiliki rumah atau rusak berat dampak banjir bandang.
“Kita membuatkan hunian sementara bagi masyarakat yang rumahnya rusak dan tidak mungkin ditempati lagi. Kedepannya mereka bakal direlokasi ke lokasi yang dianggap lebih aman,” katanya.
Ia menambahkan pembangunan hunian sementara melibatkan TNI diusahakan secepatnya selesai, agar saat tanggap darurat sudah bisa di relokasi ke hunian sementara tersebut.
Saat ini 410 kepala keluarga yang dibangunkan hunian sementara dengan rincian untuk warga Salareh Aia sebanyak 200 kepala keluarga dan Salareh Aia Timur 210 kepala keluarga.
Untuk warga di Tanjung Raya, Matur dan Malalak masih dalam pendataan, karena ada sebagian masyarakat yang tidak bersedia pindah.
“Kita masih melakukan pendataan warga dan apabila bersedia akan dibangunkan,” katanya.
Ia mengakui curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang melanda daerah itu beberapa Minggu lalu mengakibatkan bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung melanda Agam
Dengan kejadian itu, 192 orang meninggal dunia, 72 orang masih hilang, korban masih dirawat sebanyak sembilan orang dan terdampak atau terisolasi 160 orang.
Korban yang mengungsi 4.298 orang tersebar di Kecamatan Palembayan 903 orang, Palupuh 128 orang, Tanjung Raya 2.866 orang, Ampek Koto 49 orang, dan Matur 350 orang.
Rumah rusak ringan 493 unit, rumah rusak sedang 359 unit, rumah rusak berat 600 unit, tempat ibadah terdampak 11 unit, jembatan rusak 67 titik dan jalan rusak 49 titik.
Setelah itu ada fasilitas pendidikan yang rusak 106 unit, irigasi rusak 125 unit, bendungan rusak 16 unit, ternak yang mati 5.025 ekor, dan lahan pertanian yang rusak 1.813,70 hektare.
“Total kerugian akibat banjir bandang, banjir, tanah longsor dan angin puting beliung tersebut Rp682,35 miliar,” ujarnya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.





