Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pemilik WO Ayu Puspita Tersangka, Korban: Enggak Puas Sama Sekali! Megapolitan 11 Desember 2025

Pemilik WO Ayu Puspita Tersangka, Korban: Enggak Puas Sama Sekali!
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang korban dugaan penipuan
wedding organizer
(WO) Ayu Puspita, Helmi, mengaku belum puas meski pemilik WO dan beberapa orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka.
“Aku enggak puas sama sekali. Tapi,
alhamdulillah
akhirnya polisi memberanikan untuk menahan. Tapi aku pengen tahu dia tuh dapat sanksi apa,” jelas Helmi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (11/12/2025).
Helmi telah menggelar acara pernikahan pada 6 Desember 2025. Namun, makanan tidak kunjung datang hingga acara berlangsung.
Ia berharap Ayu dihukum seberat-beratnya karena banyak klien yang dirugikan hingga puluhan juta rupiah.
“Total kita kan kita kan bikin Google Sheet ya sebagai korban harus ngisi itu semua korban. Ada kan di polisi kan terlapor 87 korban. Totalnya Rp 22 miliar, para korban dan calon korban yang sampai 2026,” jelas dia.
Helmi tidak terlalu berharap uang kembali, meski pada hari pernikahannya, Ayu Puspita sempat menjanjikan ganti rugi.
“Saya kalau uang itu saya
fifty-fifty
. Saya kayak, ya sudah kembali ya syukur, enggak juga kita harus belajar ikhlas. Tapi saya itu yang dirugikan sekali adalah immateril,” ucap dia.
Helmi membeli paket pernikahan dari WO yang dikelola adik Ayu, Dimas, meski operasionalnya tetap dipegang Ayu.
Saat itu, ia tidak merasa curiga karena membeli paket pesta pernikahan di pameran pernikahan di Balai Kartini.
“Aku pakainya sebenarnya Madelife, itu kayak satu perusahaan sama Ayu. Jadi kayak kakak-beradik lah perusahaannya. Ayunya kan memang sudah lumayan terkenal, centang biru,” kata dia.
Helmi mengaku tidak menemukan kejanggalan selama proses pembelian paket hingga mendekati hari pernikahan.
Ia menghabiskan Rp 158 juta untuk paket gedung dan makanan, ditambah iming-iming hadiah
honeymoon
serta berbagai promo.
“Sama misalkan kalau ada Kakak mau misalkan gratis
photobooth,
ada banyak beberapa
item
gratisnya yang bisa dipilih sesuai dengan jumlah transferan aku. Kan ada paket ya. Kami pun dikasih lagi promo, banyak promo,” jelas dia.
Namun, pada hari pelaksanaan, akad nikah berjalan lancar meski makanan datang terlambat. Saat itu, Helmi masih memaklumi karena lokasi pernikahan berada di kawasan Gatot Subroto yang sering macet.
Menjelang resepsi, seorang admin dari tim Ayu Puspita memanggil Helmi dan memberi tahu bahwa makanan tidak dikirim.
“Terus hingga akhirnya,
‘Kak, katering-nya enggak dikirim’.
Wah, itu. Jadi ini orang ratusan di
ballroom
enggak ada makanan, aku bilang gitu,” kata dia.
Sebelumnya, 87 orang melaporkan pemilik
WO Ayu Puspita
ke Polres Metro Jakarta Utara atas dugaan penipuan dan penggelapan biaya resepsi pernikahan.
Polisi telah menangkap lima orang dari pihak WO untuk dimintai keterangan terkait kasus yang tengah menjadi sorotan publik tersebut.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Onkoseno Grandiarso mengatakan, laporan terus masuk sejak dugaan penipuan ini mencuat beberapa hari terakhir.
Pola dugaan penipuan yang dialami korban berkaitan dengan paket pernikahan yang dijanjikan pihak WO, tetapi tidak direalisasikan.
β€œDia (WO) menawarkan paket pernikahan, pada kenyataannya dia tidak memenuhi ketentuan itu,” kata Onkoseno.
Kasus ini kini ditangani sepenuhnya oleh Polda Metro Jaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.