PBNU Serukan Solidaritas Nasional, Warga NU Diminta Turun Tangan Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatra

Abadikini.com, BANDA ACEH — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggerakkan seruan solidaritas nasional menyusul bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Ajakan ini ditujukan kepada seluruh warga NU dan masyarakat luas agar turun tangan membantu para korban terdampak.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, musibah yang menimpa Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat membutuhkan respons bersama yang nyata, bukan sekadar empati simbolik.

“PBNU mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama dan masyarakat Indonesia untuk terlibat aktif dalam gerakan solidaritas bagi saudara-saudara kita yang sedang menghadapi bencana,” ujar Gus Yahya di Banda Aceh dilansir dari Antara Kamis (18/12/2025).

Menurutnya, beban yang ditanggung para korban tidak mungkin diringankan tanpa semangat kebersamaan lintas elemen bangsa. Ia menilai solidaritas sosial menjadi kunci untuk membantu masyarakat bangkit dari dampak bencana.

“Dengan kebersamaan, insya Allah tantangan sebesar apa pun yang dihadapi bangsa ini dapat kita lalui bersama,” katanya.

Selain mendorong aksi kemanusiaan, Gus Yahya juga mengajak umat Islam untuk memperkuat ikhtiar spiritual dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT di tengah situasi sulit yang dihadapi para korban.

“Semoga cobaan ini diringankan oleh Allah SWT dan kesulitan yang dialami saudara-saudara kita segera diangkat,” ujarnya.

PBNU, kata dia, tidak berhenti pada seruan moral. Organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu telah mengaktifkan jaringan relawan NU Peduli untuk terjun langsung ke lapangan. Sejak awal bencana, PBNU telah mendirikan delapan posko di berbagai wilayah terdampak di Aceh guna mempercepat koordinasi penanganan bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

“Alhamdulillah, sejak awal kami sudah bergerak di lokasi bencana dan terus memperkuat koordinasi agar bantuan dapat tersalurkan secara efektif,” kata Gus Yahya.

PBNU menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan dalam upaya kemanusiaan, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan solidaritas sebagai kekuatan utama menghadapi bencana.