Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pasar Ular Kian Sepi, Pedagang Minta Pemerintah Turun Tangan Megapolitan 10 Juli 2025

Pasar Ular Kian Sepi, Pedagang Minta Pemerintah Turun Tangan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah pedagang di
Pasar Ular
, Tanjung Priok,
Jakarta
Utara, berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib mereka di tengah kondisi pasar yang semakin sepi pembeli.
“Tolong dong pemerintah lihat dong rakyatnya ke bawah, jangan enak-enak aja di atas. Di sini kan makan aja susah,” ujar Nita (55), pedagang keramik, saat diwawancarai
Kompas.com
di lokasi.
Pedagang tas bernama Mei (48) juga berharap Pasar Ular bisa kembali ramai seperti pada tahun 2017 hingga 2018.
“Kembali ke semula ramai lagi. Karena ramainya itu dulu di 2017 hingga 2018,” beber Mei.
Menurut Mei, pada masa itu Pasar Ular sempat menjadi primadona, terutama di kalangan artis yang sering datang berburu keramik.
Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2019, kondisi Pasar Ular terus memburuk. Pembeli semakin sedikit dan omzet pedagang menurun drastis.
Pedagang lain, Yanti (45), berharap pemerintah segera membuat kebijakan yang lebih adil bagi pedagang pasar tradisional.
“Harapan kami sih sama pemerintah supaya jualan
online
itu ditiadakan. Kaya artis kan pada jualan juga, padahal duitnya sudah banyak. Dibatasi supaya ada aturan yang jelas,” tutur Yanti.
Yanti menyebutkan, sejak kehadiran TikTok Shop, banyak pemasok barang yang biasanya menjual ke Pasar Ular kini lebih memilih berjualan sendiri secara live di media sosial.
Hal inilah yang menurut dia menyebabkan pembeli enggan datang ke pasar dan beralih ke belanja
online
.
Sebelumnya diberitakan, Pasar Ular semakin sepi pembeli sejak enam tahun terakhir.
Pasar legendaris ini mulai ditinggalkan konsumen sejak pandemi melanda pada 2019. Dari sekitar 200 toko yang sempat aktif berjualan, hampir 30 persen di antaranya kini tutup secara permanen.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.