Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Orangtua Terkejut Anaknya Ditangkap Saat Demo di DPR: Tak Minta Izin Ikut Aksi Megapolitan 26 Agustus 2025

Orangtua Terkejut Anaknya Ditangkap Saat Demo di DPR: Tak Minta Izin Ikut Aksi
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah orangtua terlihat mendatangi Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya pada Selasa (26/8/2025).
Mereka menunggu kepastian pemulangan anak-anak mereka yang ditangkap saat mengikuti demonstrasi di sekitar Gedung DPR/MPR RI sehari sebelumnya.
Orang tua salah satu pelajar, Aji (55), mengaku terkejut mengetahui anaknya ikut aksi demo.
Aji mengatakan, anaknya yang masih duduk di kelas 10 SMK Rajiman, Jakarta Timur, tidak meminta izin untuk ikut demonstrasi.
“Kita juga gak tau, tau-tau dapet kabar kena semua,” ucap Aji saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa.
Aji mengakui dirinya telah bertemu dengan anaknya yang diamankan dalam keadaan baik.
“Udah ketemu. Kondisinya bagus. Gak ada bonyok. Kita bersyukur juga. Murni buat demo aja, gak bawa senjata tajam,” jelasnya.
Menurut Aji, informasi mengenai penangkapan anaknya baru didapat dari media sosial.
“Saya juga orang tuanya kaget. Bapak ada di Polda anak bapak. Sekolah dulu yang dikabarin,” tambahnya.
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan turut mendampingi anak-anak di bawah umur yang terlibat dalam demonstrasi.
Komisioner KPAI, Dian Sasmita, menyampaikan lembaganya tidak dilibatkan sejak awal penangkapan oleh Polda Metro Jaya.
Meski begitu, KPAI mengambil inisiatif mendatangi Polda Metro Jaya pada Selasa (26/8/2025) untuk memberikan pendampingan.
“Tidak dilibatkan kepolisian. KPAI, Bu Sylvana sedang merapat ke PMJ pagi ini. Kami juga gerakan dinas-dinas terkait untuk ambil bagian,” ujar Dian.
Ia menekankan, anak di bawah umur yang bersinggungan dengan hukum harus mendapat pendampingan khusus.
“Karena anak-anak tersebut butuh dukungan pemulihan psikososial dan intervensi lainnya sesuai kebutuhan dan situasi anak,” tambahnya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya koordinasi antara orang tua, sekolah, dan aparat dalam menghadapi keterlibatan anak-anak di aksi demonstrasi, terutama bagi peserta yang masih di bawah umur.
Pendampingan psikososial dan perlindungan hak anak menjadi langkah krusial agar mereka tidak mengalami trauma atau dampak hukum yang tidak perlu.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.