Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ogah Direlokasi ke Rusun, Warga Ini Pilih Ngontrak di Belakang TPU Menteng Pulo Megapolitan 5 Desember 2025

Ogah Direlokasi ke Rusun, Warga Ini Pilih Ngontrak di Belakang TPU Menteng Pulo
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Iris, salah satu warga yang menghuni rumah semi permanen di pinggiran TPU Menteng Pulo, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa ia dan keluarga menolak direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Jagakarsa maupun Rusun Rawa Bebek.
Ia mengatakan, sekolah anak menjadi salah satu alasan utama penolakan tersebut. Sebab, anak ketiganya kini duduk di bangku kelas akhir SMP. Meski Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah memfasilitasi pemindahan sekolah, Iris tetap memilih untuk tidak pindah.
“Sayang saja, dia kan sudah kelas tiga. Nanggung kalau pindah. Jadi ya sudah lah kami ngontrak saja,” kata dia saat ditemui di depan reruntuhan rumahnya yang sudah dibongkar, Jumat (5/12/2025).
Selain itu, Iris dan suaminya masih ingin bekerja di sekitar area pemakaman. Menurut mereka, kedua rusun yang menjadi pilihan relokasi terlalu jauh dari tempat kerja.
“Suami kan juga kerja di sini, aku juga, di makam muslim sebelah sana. Masih pengen di sini,” kata dia.
Akhirnya, Iris memilih mengontrak rumah tak jauh dari belakang makam. Rumah dengan satu kamar itu disewanya dengan biaya yang kurang lebih sama seperti satu unit rusun.
Meski demikian, Iris tetap memilih tinggal di kontrakan karena bingung harus bekerja apa jika direlokasi.
Ia juga merasa asing dengan wilayah Jagakarsa sehingga cukup kebingungan untuk mengakses berbagai tempat.
“Satu ongkosnya, kedua aku enggak tahu jalan di sana. Mau usaha juga enggak tahu gimana, ya sudahlah suami saya juga di sini saja,” ungkap dia.
Iris menyadari bahwa tempat tinggalnya yang berada di area pemakaman bukan merupakan hak mereka. Karena itu, ia sudah bersiap dengan memilih tempat kontrakan sebagai alternatif.
Menurut Iris, permintaan pengosongan rumah sebenarnya sudah dilakukan beberapa kali, salah satunya saat Lebaran Idulfitri 2025 lalu. Namun, tindakan nyata baru dilakukan saat ini.
“Dulu pernah tuh, sudah tiga kali nih, enggak jadi lagi, enggak jadi lagi. Eh lama-lama sekarang jadi,” kata dia.
Akhirnya, Iris dan keluarganya pun meninggalkan rumah saat petugas PPSU datang untuk melakukan pembongkaran.
Adapun program relokasi ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi lahan pemakaman di Jakarta yang belakangan mengalami krisis lahan.
“Makam ini kan untuk orang meninggal, untuk pemakaman. Di mana kita kan memang krisis makam di DKI, butuh makam yang banyak,” kata Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, saat ditemui usai meninjau
TPU Menteng Pulo
, Selasa (2/12/2025).
Dari 137 KK yang menempati lahan di kiri dan kanan makam, 133 di antaranya setuju untuk direlokasi. 105 KK di antaranya sudah dimobilisasi ke Rusun Jagakarsa menggunakan bus.
“Ada 137 KK, 105 KK hari ini kita pindahkan, relokasi ke Rusun Jagakarsa, ya, sedang berjalan,” kata Anwar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.