Nelayan Cilincing Banyak yang Tewas karena Pakai Kompresor Saat Cari Kerang Megapolitan 28 Mei 2025

Nelayan Cilincing Banyak yang Tewas karena Pakai Kompresor Saat Cari Kerang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penggunaan mesin kompresor untuk mencari
kerang
disebut membuat banyak nelayan di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, tewas.
“Kalau di sini, ada yang meninggal karena kompresor banyak sih,” ucap salah satu nelayan bernama Mulyadi (40) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Selasa (27/5/2025).
Mulyadi mengatakan, teman-teman seprofesinya banyak mengalami hal tak terduga saat menggunakan kompresor ketika mencari kerang, sampai akhirnya tewas.
“Kayak tetangga ada yang pernah keracunan dari angin gas, ada yang salah masukin ke gas jadi harusnya oksigen yang kita hirup malah gas, terus telat penyambungan ke mesinnya,” jelas Mulyadi.
Pasalnya, alat kompresor itu digunakan dengan cara dihirup melalui mulut, agar nelayan bisa lebih lama menyelam di bawah laut.
Namun, kata Mulyadi, biasanya dampak kompresor baru akan dialami para nelayan dalam waktu yang panjang.
Seperti yang dialami ayah Mulyadi, baru mengalami
kanker paru-paru
setelah puluhan tahun menjadi nelayan kompresor.
Ayah Mulyadi menghembuskan napas terakhirnya di tahun 2007.
“Di paru-parunya kayak ada lemak gitu jadi kanker paru-paru, badan sampai habis, mengecil lah badan,” tutur Mulyadi.
Diberitakan sebelumnya, penggunaan kompresor untuk mencari ikan dan kerang sudah dilarang pemerintah. Pasalnya, kompresor dinilai dapat merusak laut dan membahayakan para nelayan.
Namun, nelayan di Cilincing tetap menggunakan kompresor sampai di hari ini. Sebab alat kompresor nelayan bisa menyelam di bawah air hingga 10 menit lamanya.
Selain itu, penggunaan alat kompresor untuk mencari ikan dan kerang dinilai lebih murah dan mudah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.