Momen Mesra Pramono dan Anies di TIM: Duduk Bersama, Tertawa, dan Kompak Soal JIS Megapolitan 16 Juni 2025

Momen Mesra Pramono dan Anies di TIM: Duduk Bersama, Tertawa, dan Kompak Soal JIS
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Gubernur Jakarta
Pramono Anung
dan mantan Gubernur Jakarta
Anies Baswedan
menunjukkan keakrabannya saat hadir dalam acara
Future Talk
feat Endgame: What’s Jakarta’s Future? di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2025).
Kebersamaan keduanya tak hanya tampak dari kehadiran bersama, tetapi juga pernyataan Pramono yang menyinggung kesinambungan kebijakan.
Pramono bahkan menyelipkan ajakan pribadi kepada Anies untuk menonton laga Persija Jakarta di
Jakarta International Stadium
(JIS), Jakarta Utara.
Dalam sambutannya, Pramono secara langsung menyapa Anies dan mengundangnya menonton pertandingan Persija di JIS.
“Saya tadi katakan sama Mas Anies. Mas, kapan lihat Persija main di JIS?” kata Pramono.
Ia menambahkan, Anies akan merasa lebih nyaman menonton di stadion tersebut karena kini tuan rumahnya adalah dirinya.
“Karena apa? Tuan rumahnya saya. Tuan rumahnya orang yang baik. Bukan orang membuat Mas Anies merasa tidak nyaman,” ujarnya, yang disambut tawa hadirin, termasuk Anies.
“Dengan demikian, tontonlah Persija lawan siapa pun di tempat ini. Saya yakin kita pasti akan bergembira,” lanjut dia.
Pramono menuturkan, berbagai fasilitas penunjang di JIS kini sudah diperbaiki, termasuk jembatan dan area parkir, sehingga menonton di sana akan terasa berbeda.
“Kalau jembatannya sudah jadi, kemudian tempat parkirnya sudah baik, atmosfernya pasti beda banget ketika Mas Anies nonton,” katanya.
Kedatangan Pramono dan Anies ke TIM turut menjadi sorotan. Keduanya tiba bersamaan di gedung Graha Bhakti Budaya dan duduk berdampingan di kursi tamu utama.
Sepanjang acara, keduanya tampak berbincang santai dan beberapa kali tertawa bersama. Sebelum Pramono naik ke panggung sebagai pembicara, keduanya sempat berfoto berdua.
Dalam kesempatan itu, Pramono mengenakan kaus biru muda yang dilapisi jaket krem, sementara Anies tampil dengan kemeja biru tua.
Dalam sesi diskusi, Pramono menyatakan bahwa pendekatan yang ia ambil dalam menangani masalah perkotaan adalah melalui dialog, bukan penggusuran paksa.
“Mungkin cara saya sama dengan Mas Anies, saya bukan orang yang mau menggusur. Kami cari jalan keluar,” katanya.
Pernyataan ini disampaikan saat membahas polemik warga Kampung Susun Bayam yang terdampak pembangunan JIS. Meski ada dorongan dari sejumlah pihak untuk melakukan penggusuran, Pramono memilih menolak.
“Ada yang pengin saya
nggusur-nggusur
juga, Mas Anies. Tapi, saya bilang enggak,” ujarnya sambil menoleh ke arah Anies.
Ia menegaskan, penertiban tetap diperlukan, namun harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
“Kita cari jalan keluar. Tetapi bagi warga yang tidak tertib menggunakan tempat-tempat yang bukan haknya harus kami tertibkan,” ucapnya.
Mengenai rencana pembangunan markas Persija di JIS, Pramono menjelaskan bahwa Pemprov memilih jalur negosiasi, bukan penggusuran.
“Kami melakukan negosiasi, dibantu dengan Direktur Utama Jakpro, supaya Persija
home base
-nya di JIS,” kata politikus PDI Perjuangan itu.
Negosiasi ini difasilitasi oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta, termasuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola JIS.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.