Momen Haru Ayah Ambil Rapor, Pulang Terima Bunga dari Sang Anak
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Momen pengambilan rapor sekolah menyisakan pengalaman emosional bagi Tahta Djarona (56), warga Cengkareng, Jakarta Barat.
Awalnya datang dengan perasaan biasa saja, Tahta justru terenyuh saat melihat suasana kelas yang dipenuhi kehangatan antara anak dan orangtua.
Suasana haru terasa ketika para murid memeluk orangtuanya, termasuk putri Tahta yang memeluk dirinya. Momen tersebut menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Tahta.
“Waduh, ya aslinya mah ya tersentuh juga. Tersentuh juga. Jangankan anak saya, saya ngelihat yang di depan tersentuh juga, terharu saya,” ungkap Tahta saat ditemui
Kompas.com
di lokasi, Jumat.
Sebelum masuk ke dalam kelas, Tahta sempat merasa bingung karena proses pengambilan rapor berlangsung lebih lama dari biasanya. Ia heran melihat antrean yang tak kunjung bergerak cepat.
“Untuk pribadi saya, awalnya bingung. Tadi pas lihat kok biasanya kan cepat tuh. Ya kan ngobrol sebentar, biasa dah ya kan. Kok ini saya perhatiin kok agak lama, ada apa?” cerita Tahta.
Kebingungan tersebut terjawab ketika ia melihat interaksi murid dengan orangtuanya.
Para guru dan siswa menyiapkan momen apresiasi berupa bingkisan bunga serta ungkapan kasih sayang antara anak dan orangtua.
“Sebab kenapa saya perhatiin walaupun enggak ngeliat mimik dari belakang itu pada berpelukan, pada sedih-sedih ya kan. Seru deh,” ujar Tahta.
Tahta mengaku, sepanjang anak-anaknya menempuh pendidikan dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, baru kali ini ia menyaksikan acara sekolah yang begitu menyentuh.
“Anak-anak termasuk anak saya juga enggak ucap, enggak ucap mau ada acara bagi-bagi seperti gini ya kan. Ada bingkisan, bunga, ada apa,” sambungnya.
Usai pengambilan rapor, Tahta terlihat berjalan bersama putrinya menuju area parkir sambil menggenggam bunga pemberian sang anak.
Keduanya berbincang santai dan sesekali tertawa, memperhatikan bingkisan bunga yang dirangkai dari barang kebutuhan sehari-hari.
Di balik momen haru tersebut, Tahta mengakui sempat merasa enggan menggantikan istrinya untuk mengambil rapor.
Permintaan itu datang setelah sekolah menyampaikan Surat Edaran
Gerakan Ayah Mengambil Rapor
(GEMAR) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Emang saya udah diancem. ‘Nanti besok Papa yang ngambil, jangan Mama.’ Saya bilang ‘akak aja sih’ saya gitu. (Istri bilang) ‘Papa aja pokoknya’ diancam lah,” ucapnya sambil tertawa.
Akhirnya, Tahta memutuskan untuk datang ke sekolah dan meminta izin masuk kerja lebih siang.
“Kan istri juga memang lagi enggak bisa, yasudah karena saya bisa izin masuk siang, jadi izin, ngambil ini (rapor) dulu,” kata dia.
Keputusan itu justru membuat Tahta merasa senang dan bersyukur bisa hadir langsung di kelas anaknya.
“Ya seneng sekali. Seneng sekali. Sebab kenapa, pas pertama kali masuk kelasnya, kan anak saya kan banyak temen-temen nih. Pada salam-salam, pada ketawa-ketawa gitu,” ujarnya.
“Banyak juga bapak-bapak yang lain, kurang lebih ada tujuh kali ya. Jadi ada teman juga,” sambungnya.
Kehadiran sang ayah juga membawa kebahagiaan tersendiri bagi putrinya, Pusvita (15). Ia mengaku sangat senang karena biasanya sang ibu yang mengambil rapor ke sekolah.
“Seneng banget. Karena bisa ditemenin sama Papa. ujar Kuspita tersenyum. Suka aja, biar enggak Mama terus gitu,” kata Pusvita.
Tahta pun menyampaikan pesan kepada para ayah agar tidak ragu meluangkan waktu untuk terlibat langsung dalam pendidikan anak, terutama pada momen penting seperti pengambilan rapor.
“Kalau kata saya sih ya kalau mungkin kalau perjalanan jauh mungkin enggak sempat. Tapi kalau masih kira-kira dekat dari rumah, ya boleh lah istrinya ditemani atau gantian sama ibunya,” ucap Tahta.
Ia menambahkan, izin kerja demi kebutuhan anak seharusnya tidak menjadi persoalan besar.
“Izin sedikit enggak apa-apa kali, ya seharusnya. Enggak diomelin tuh pasti, namanya buat anak,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Momen Haru Ayah Ambil Rapor, Pulang Terima Bunga dari Sang Anak Megapolitan 19 Desember 2025
/data/photo/2025/12/19/69453ff928890.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/69452c70a6e5c.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/06/15/684e6c824761f.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/19/694533fa19596.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/11/16/6919b6b88a1ed.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/08/19/68a4186876c2e.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)