Jakarta –
Rusia menyatakan dukungan penuh untuk Venezuela saat menghadapi blokade kapal tanker minyak yang dikenai sanksi oleh pasukan Amerika Serikat (AS). Dalam percakapan telepon, menteri luar negeri kedua negara mengecam tindakan AS mengebom kapal diduga terlibat perdagangan narkoba dan penyitaan dua kapal tanker.
“Para menteri menyatakan keprihatinan mendalam mereka atas peningkatan tindakan Washington di Laut Karibia, yang dapat memiliki konsekuensi serius bagi kawasan tersebut dan mengancam pelayaran internasional,” kata kementerian luar negeri Rusia tentang percakapan telepon antara menteri Sergei Lavrov dan Yvan Gil dilansir AFP, Selasa (23/12/2025).
“Pihak Rusia menegaskan kembali dukungan penuh dan solidaritasnya kepada kepemimpinan dan rakyat Venezuela dalam konteks saat ini,” tambahnya.
“Para menteri sepakat untuk melanjutkan kerja sama bilateral yang erat dan mengkoordinasikan tindakan mereka di panggung internasional, khususnya di PBB, untuk memastikan penghormatan terhadap kedaulatan negara dan tidak adanya campur tangan dalam urusan internal.”
Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk membahas krisis yang semakin meningkat antara Venezuela dan Amerika Serikat setelah permintaan dari Caracas, yang didukung oleh China dan Rusia.
Sejak September, pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang menurut Washington, tanpa memberikan bukti, menyelundupkan narkoba di Laut Karibia dan Samudra Pasifik bagian timur.
Trump mengklaim Caracas di bawah Maduro menggunakan uang hasil minyak untuk membiayai terorisme narkoba, perdagangan manusia, pembunuhan, dan penculikan. Gil mengatakan Lavrov telah menegaskan dukungan penuh Moskow dalam menghadapi permusuhan terhadap negaranya.
(rfs/rfs)





