Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan normalisasi dimensi truk sebagai langkah strategis mencapai kendaraan zero over dimension over loading (ODOL) guna memastikan keselamatan jalan, efisiensi logistik, dan kepatuhan regulasi demi keselamatan pengguna jalan.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan sebagai komitmen untuk menegakkan penanganan kendaraan ODOL, salah satu upaya yang dilakukan yakni akan menormalisasi kurang lebih 300 angkutan barang (truk) lebih dimensi di wilayah Provinsi Jawa Timur.
“Normalisasi angkutan barang merupakan wujud nyata penguatan angkutan barang yang berkeselamatan, tertib, dan berkelanjutan,” kata Menhub pada kegiatan ‘Normalisasi Kendaraan Lebih Dimensi Tahun 2025’ di Surabaya, sebagaimana keterangan di Jakarta, Selasa.
Melalui kegiatan itu, Kemenhub melakukan normalisasi secara simbolis terhadap 26 kendaraan yang merupakan perwakilan dari Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT).
Normalisasi kendaraan berlebih adalah proses atau tindakan untuk mengembalikan dimensi fisik dan/atau kapasitas muatan kendaraan angkutan barang agar sesuai dengan standar produksi pabrik dan regulasi yang berlaku.
Selanjutnya, seluruh kendaraan angkutan barang di kawasan Jawa Timur akan didorong untuk memenuhi ketentuan dimensi dan muatan sebagaimana yang telah distandardisasi. Dalam program ini juga dilakukan sosialisasi dan penegasan terkait ODOL.
“Langkah ini menjadi bagian dari agenda nasional menuju Indonesia zero ODOL 2027,” ujar Menhub.
Menhub menambahkan permasalahan ODOL bukan sekadar isu teknis kendaraan. ODOL adalah persoalan keselamatan publik, efisiensi logistik, ketahanan infrastruktur, dan daya saing nasional.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.





