Liputan6.com, Darwin – Wisata ke air terjun atau curug dengan menggunakan transportasi darat mungkin menjadi hal biasa. Namun beda rasanya saat ngelancong ke curug dengan naik helikopter.
Sensasi ini dapat dirasakan saat berkunjung ke Litchfield National Park, Darwin, Australia. Di tempat ini, ada hidden gem berupa curug yang indah bernama Sandy Creek. Lokasi alamnya masih asli, terbalut dengan hutan yang belum terjamah tangan manusia.
Liputan6.com berkesempatan menyambangi lokasi wisata ini. Berkat undangan dari Tourism Northern Territory (TNT) dan AirAsia, rombongan tur terbang dari Jakarta menuju Denpasar dengan AirAsia QZ 802, dan dilanjut ke Australia dengan AirAsia QZ 540. Tiba di Bandara Darwin, perjalanan langsung berlanjut menuju Hotel Courtyard By Marriot, untuk bermalam.
Untuk menuju curug tersebut, rombongan berangkat dari hanggar penerbangan helikopter di 15/22 Lancaster Rd, Eaton NT 0820. Pilot Tommy dari Nautilus Aviation mengajak tim untuk menuju helipad. Sebelum naik helikopter, dia memberikan penjelasan singkat tentang peraturan yang harus ditaati penumpang.
“Gunakan seat belt, kaca jendela boleh dibuka tapi jangan keluarkan anggota tubuh,” kata Tommy, Kamis (10/4/2025).
Cuaca hari itu cukup mendukung untuk melakukan penerbangan. Tidak tampak tanda-tanda hujan atau awan mendung gelap yang bisa membatalkan penerbangan.
Mesin pun dinyalakan, baling baling perlahan mulai berputar. Semakin lama, mesin dan baling-baling bersuara cukup keras sehingga headset yang disediakan harus dipakai. Headset itu juga berguna untuk berkomunikasi selama penerbangan. Tak perlu waktu lama bagi pilot membuat helikopter itu menembus langit Darwin Australia.
Dari atas udara, terhampar pemandangan dataran luas wilayah Darwin. Warna kehijauan dari pepohonan menghiasi seluruh area. Cuaca yang cukup terik, membuat panorama alam ini terlihat jelas. Tak ada rumah perkampungan atau pun gedung. Yang ada hanya pohon dan tanah kosong.
Setelah sekitar satu jam mengangkasa, sang pilot mendaratkan heli tepat di samping curug. Di atas batu yang datar dan besar, helikopter ini mendarat dengan mulus. Di tempat curug ini, pemandangannya sangat asri. Airnya bersih dan dingin, mengalir menuju sungai di bawahnya.
Sepanjang pengamatan dari udara, tak terlihat jalan besar atau setapak yang biasa digunakan kendaraan bermotor untuk menuju lokasi wisata ini. Sehingga bisa dikatakan, curug yang estetik dan menghadirkan kedamaian ini sebagai tempat ‘permata yang tersembunyi’.
Sekitar satu jam wisatawan menikmati alam dan air curug yang sejuk dan bersih. Mereka mengabadikan momen istimewa ini dengan berfoto serta merekamnya dalam bentuk video. Tak lupa, mereka juga menyebur ke dalam kolam dan berenang.
Setelah merasa puas, wisatawan tersebut mentas dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Mereka kembali menaiki helikopter dan selanjutnya langsung mengudara. Perlahan mata ini disambut oleh pemandangan hijau. Namun demikian, penerbangan ini tak lama. Helikopter mendarat di helipad milik Finniss River Lodge.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435275/original/040088700_1765015088-WhatsApp_Image_2025-12-06_at_13.22.18.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434322/original/047262500_1764922819-Banjir_Rob_Sampai_JIS.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2883200/original/031912800_1565882419-BORGOL-Ridlo.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3248255/original/085752800_1600945384-WhatsApp_Image_2020-09-24_at_17.05.12.jpeg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428942/original/004576700_1764568796-sampah-gelondongan-banjir-bandang-di-tapanuli-selatan-29112025-yudi-4.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5427523/original/002823900_1764393481-1000100028.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)