Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Libur Natal-Tahun Baru, Harga Tiket Bus di Terminal Kalideres Tak Melonjak Signifikan Megapolitan 22 Desember 2025

Libur Natal-Tahun Baru, Harga Tiket Bus di Terminal Kalideres Tak Melonjak Signifikan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Harga tiket bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dalam masa angkutan Natal 2025 dan tahun baru 2026 masih relatif stabil dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Terminal Bus Kalideres, Nur Prasetyo, usai mengecek ke sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang beroperasi di terminal.
“Kalau kemarin kita cek, tanya ke PO, ya relatif tidak ada kenaikan ya. Kemarin saya juga tanya ke penumpang, itu memang tidak ada kenaikan tiket,” ujar Nur saat ditemui di Terminal Kalideres, Senin (22/12/2025).
Jika terdapat perbedaan harga di lapangan, hal tersebut masih dalam batas toleransi wajar yang biasanya berkaitan dengan fasilitas tambahan yang ditawarkan oleh armada bus.
Harga yang diberikan oleh perusahaan bus pun disebut masih berada dalam ambang batas atas tarif yang ditentukan pemerintah.
“Kalaupun seandainya ada, ya mereka (penumpang) masih bisa mentolerir. Artinya tidak ada pelonjakan yang signifikan, tidak melebihi batas,” ujar dia.
Arif (44), salah satu pemudik tujuan Semarang, Jawa Tengah, mengaku membeli tiket bus kelas eksekutif dengan harga Rp 350.000.
Menurutnya, tarif ini dinilai masih stabil untuk tiket perjalanan di momen liburan akhir tahun.
“Kalau harganya sih saya lihat enggak ada kenaikan ya, masih normal. Sama kayak hari-hari biasa. Kena Rp 350.000, masih wajar lah segitu,” kata Arif.
“Biasanya itu Rp 300.000, ini naik Rp 50.000 aja, wajar lah,” sambung dia.
Budi merasa sangat terbantu dengan harga yang stabil ini, sehingga tidak mencekik masyarakat yang ingin mudik selama liburan.
Ia pun membandingkan dengan harga tiket saat musim mudik Lebaran yang bisa melonjak hingga dua kali lipat.
“Kalau pas Lebaran kan biasanya ada tuslah (biaya tambahan) yang tinggi, bisa sampai dua kali lipat, sekitar Rp 500.000 sampai Rp 600.000. Kalau Nataru ini
alhamdulillah
stabil harganya,” kata Budi.
Hal senada disampaikan Safri (46), penumpang yang hendak pulang ke kampung halamannya di Solok, Sumatera Barat.
Ia membeli tiket seharga Rp 750.000 untuk layanan bus
sleeper,
harga yang menurutnya standar untuk rute lintas pulau tersebut.
“Masih normal lah. Biasanya juga segitu. Perjalanan biasanya juga kan 30 jam,” kata Safri.
Safri mengaku sengaja memilih momen libur
Natal dan tahun baru
untuk pulang kampung ke rumahnya.
Pasalnya, apabila mudik di masa libur Lebaran, harga tiket bus seringkali melonjak signifikan.
“Kalau Lebaran tuh biasanya naik, lumayan Rp 900.000 biasanya,” ujar dia.
Bagi Safri, mudik menggunakan bus di akhir tahun menjadi pilihan paling rasional di tengah tingginya harga tiket pesawat.
“Harga normal Rp 750.000. Kalau pesawat kurang tahu kita, sudah mahal kali Bang, di atas satu juta,” ujar dia.
Para penumpang merasa lega karena harga tiket tetap terjaga meski permintaan tiket di masa libur panjang meningkat.
Mereka berharap harga tiket transportasi antarkota antarprovinsi bisa tetap stabil, terutama pada masa liburan, termasuk hari raya Idul Fitri atau Lebaran.
“Ya lega sih, enak lah, saya kan berempat, kalau naik ya berasa juga. Semoga enggak naik-naik lah, apalagi kalau Lebaran, biar bisa mudik pas Lebaran,” ujar Arif
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.