Ledakan di Gedung Farmasi, Pemkot Tangsel Telusuri Dugaan Kelalaian Pengawasan
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com —
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menduga ada mata rantai pengawasan yang terputus dalam operasional perusahaan farmasi Nucleus Farma di Pondok Aren, yang mengalami ledakan pada Rabu (8/10/2025).
“Berarti ada satu mata rantai yang terputus dalam pelaksanaan di lapangannya oleh pemilik industri itu sendiri,” ujar Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, saat ditemui
Kompas.com
di Kantor Pemerintah Kota Tangsel, Ciputat, Selasa (14/10/2025).
Benyamin mengatakan, Pemkot belum bisa memastikan di bagian mana mata rantai tersebut terputus.
Ia masih menunggu laporan resmi dari dinas terkait untuk memastikan legalitas izin usaha dan mekanisme pengawasan perusahaan tersebut.
“Saya masih menunggu laporan dari teman-teman, terutama dari dua ya, dari DPMPTSP dan Dinas Kesehatan, untuk meneliti sejauh mana dokumen yang mereka miliki,” kata Benyamin.
Menurut dia, laporan itu penting untuk menelusuri apakah pabrik memiliki izin lengkap serta bagaimana sistem pengawasan terhadap aktivitas industri di lokasi tersebut.
“Kalau tidak ada, seperti apa pengawasannya. Kalau ada, seperti apa teknisnya kok sampai kejadian ledakan seperti itu,” jelas dia.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Tangerang Selatan mengungkapkan bahwa gedung Nucleus Farma tidak hanya berfungsi sebagai kantor, tetapi juga digunakan untuk kegiatan produksi obat-obatan.
“Jadi di dalam gedung ini, memang di dalamnya ada kantor, juga ada tempat produksi (obat-obatan),” ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Ingkiriwang saat ditemui di lokasi, Kamis (9/10/2025) dini hari.
Nucleus Farma diketahui bergerak di bidang farmasi dan memproduksi berbagai jenis obat. Namun, kata Victor, pihaknya masih menelusuri jenis obat-obatan yang diproduksi sebelum insiden terjadi.
“Oleh sebab itu, kami sementara mendalami kegiatan yang dilakukan,” kata Victor.
Sebelumnya, ledakan terjadi di gedung Nucleus Farma, Jalan Jombang Raya, Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (8/10/2025) malam.
Penyebab ledakan tersebut dipastikan bukan dari bahan peledak maupun bom setelah tim penjinak bom (Jibom Gegana Brimob Polda Metro Jaya) melakukan penyisiran menyeluruh di lokasi kejadian.
Gedung empat lantai yang digunakan untuk produksi obat-obatan itu mengalami kerusakan cukup parah, terutama di bagian depan dan sebagian sisi samping.
Tembok depan gedung roboh, jendela-jendela hancur, dan kanopi di bagian depan ambruk. Sementara, rak obat dan pecahan kaca terlihat berserakan hingga ke jalan raya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Ledakan di Gedung Farmasi, Pemkot Tangsel Telusuri Dugaan Kelalaian Pengawasan Megapolitan 14 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/14/68edfd952a2df.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/10/13/68ed016d3e753.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/09/23/68d26117c93b5.jpg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2025/09/12/68c3a9bc4f6d4.jpeg?w=250&resize=250,140&ssl=1)
/data/photo/2023/08/28/64ec7c8b95ce2.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/693230daa69eb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/6933b85c67abd.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/05/6932c987197cb.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2021/02/11/6024c5b6d9ffc.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)
/data/photo/2025/12/06/69339b3d46a34.jpg?w=400&resize=400,225&ssl=1)