Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Lapor Presiden, Pertamina Fokus Distribusi BBM dan LPG Terisolir

Jakarta

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin Rapat Kabinet Terbatas (Ratas) terkait percepatan pemulihan wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera. Rapat berlangsung di Lanud Iskandar Muda dengan beberapa jajaran menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, serta gubernur dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Dalam rapat yang digelar pada Minggu (7/12), Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memaparkan berbagai langkah strategis perusahaan untuk memastikan kelancaran pasokan BBM dan LPG di wilayah terdampak bencana.

“Untuk percepatan distribusi BBM dan LPG, kami selalu dalam koordinasi dan tentunya disupport Menteri ESDM yang luar biasa. Untuk SPBU sudah sebagian besar kita perbaiki. SPBU kita maksimalkan beroperasi 24 jam, supaya mengurai antrian yang beberapa waktu lalu cukup panjang,” ujar Simon, dalam keterangan tertulis, Selasa (9/12/2025).

Simon menjelaskan Pertamina telah menambah jumlah petugas layanan di SPBU serta mendapat dukungan tambahan personel dari TNI dan Polri.

“Dalam tiga sampai empat hari lalu, dapat support yang besar TNI dan Polri. Dimana sebagian dari (personil) TNI dan Polri ikut membantu pengisian BBM bagi masyarakat,” jelasnya.

“Contohnya Aceh Tengah dan Bener Meriah, di mana beberapa waktu lalu kami sewa pesawat perintis untuk mengirimkan solar untuk alat-alat berat dan kami juga akan mengirim dengan Hercules yang volumenya lebih besar,” tambahnya.

Pertamina juga memastikan operasional alat berat tetap berjalan demi pembukaan akses jalan, evakuasi warga, dan percepatan penyaluran bantuan logistik. Selain BBM, perusahaan menyiapkan mekanisme khusus untuk suplai LPG ke wilayah terisolasi.

Pertamina menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung proses distribusi energi mulai dari Kementerian ESDM, TNI, Polri, pemerintah daerah, BNPB, hingga lembaga terkait lainnya.

Hingga 7 Desember 2025, Pertamina mencatat 688 SPBU atau 98% dari total di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar telah kembali beroperasi. Pertamina Grup juga menyalurkan bantuan tanggap darurat sejak 28 November 2025, menjangkau 77.794 jiwa melalui jalur darat, laut, dan udara.

Total 161 posko dan 111 dapur umum telah didirikan. Pertamina juga menyalurkan energi untuk kebutuhan darurat berupa 275 tabung Bright Gas, 25 KL BBM (Dexlite, Pertamax, dan Biosolar), serta 19,8 KL Avtur. Total bantuan yang telah disalurkan mencapai Rp5,3 miliar.

Sebagai perusahaan yang mendorong transisi energi, Pertamina menegaskan komitmennya terhadap target Net Zero Emission 2060 dan implementasi prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini operasionalnya.

(akd/ega)