Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Lansia Kecewa, Sudah 3 Bulan Kartu Layanan Gratis Transportasi Tak Kunjung Dicetak Megapolitan 28 Desember 2025

Lansia Kecewa, Sudah 3 Bulan Kartu Layanan Gratis Transportasi Tak Kunjung Dicetak
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Sejumlah lansia mengeluhkan pembuatan Kartu Layanan Gratis (KLG) transportasi umum Jakarta yang tak kunjung selesai dicetak selama berbulan-bulan.
Salah satunya Novi (69), seorang warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang telah mendaftar layanan KLG sejak tiga bulan lalu.
“Saya bikin lewat daring, dari tiga bulan lalu, sampai sekarang belum jadi-jadi, belum bisa dipakai,” kata Novi saat ditemui
Kompas.com
di loket pendaftaran KLG di Car Free Day Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2025).
Novi mengaku sengaja datang ke Bundaran HI untuk mencari kepastian terkait kartu miliknya yang tak kunjung dicetak, meski telah menunggu selama berbulan-bulan.
“Dibilangnya waktu itu jadinya tidak lama. Tapi sudah saya cek, tidak tahunya masih dalam proses cetak terus,” ujar Novi.
Novi sempat berinisiatif mendatangi kantor kelurahan setempat, namun hasilnya nihil.
“Saya tanya sama teman-teman saya, disarankan langsung saja ke kelurahan. Nah, saya pergi ke kelurahan, kelurahan bilang itu berarti masih dalam proses. Jadi belum diurus (dicetak),” kata dia.
Ia kemudian mencoba mendatangi langsung stan Dinas Perhubungan di CFD Bundaran HI karena mendengar kabar adanya layanan jemput bola.
Sayangnya, ia harus kembali menelan kekecewaan karena kartu miliknya juga masih belum tersedia.
“Kata orang kelurahannya, coba ke Bundaran HI, siapa tahu dibawa ke sini. Tapi ternyata belum jadi, tidak ada sih. Jadi memang harus tunggu dikasih tahu lewat WhatsApp,” keluhnya.
Kekecewaan Novi semakin terasa ketika melihat lansia lain yang baru mendaftar di lokasi CFD justru bisa langsung membawa pulang kartu hanya dalam hitungan jam.
“Sementara kalau yang bikin langsung di sini mah sudah langsung dapat. Hanya setengah jam tadi teman saya tuh,” ucap Novi.
Ia mengaku merasa tidak adil, padahal dirinya sudah mendaftar lebih awal.
Ia pun tidak bisa ikut mengajukan pembuatan di tempat karena data yang sudah telanjur masuk ke sistem KLG.
“Kalau mau bikin di sini juga tidak bisa. Jadi yang baru bikin sudah bisa, saya tiga bulan masih menunggu, harus tetap menunggu,” sambungnya.
Novi juga membandingkan proses pembuatan kartu dengan rekannya, Tri (68), yang juga mendaftar secara daring, tetapi sudah berhasil mendapat kartu.
“Saya bikinnya daring. Tapi saya cuma sebulan setengah jadi. Awal Oktober (daftar), jadinya akhir November,” kata Tri.
Menanggapi hal ini, Fauzi, salah seorang petugas Dishub DKI di lokasi, mengatakan bahwa layanan di CFD dikhususkan untuk pembuatan baru.
“Sebetulnya lebih ke beberapa ada yang misinformasi. Ada yang daftar dari bulan April itu klaim-nya belum menerima, itu tidak bisa diambil di sini,” jelas Fauzi kepada Kompas.com.
Fauzi menjelaskan, bagi warga yang sudah mendaftar daring, distribusi kartu dilakukan melalui kelurahan masing-masing, bukan di stan Dishub saat CFD.
Sementara, apabila mendaftar langsung di lokasi, warga bisa langsung mendapatkan kartu cetak dan menggunakannya.
“Sedangkan tadi informasi dari teman-teman yang lain ke petugas, itu biasanya dikirim ke kelurahan. Jadi yang tidak buat di sini (CFD) gitu. Di sini khusus yang bikin baru dan langsung cetak, langsung jadi, tinggal menunggu saja,” ujarnya.
Meskipun begitu, para lansia tetap antusias memperjuangkan untuk mendapat KLG tersebut.
Tri mengakui, daya tarik utama kartu ini bukan lagi sekadar gratis naik Transjakarta, melainkan gratis naik MRT dan juga LRT Jakarta.
“Dulu sih waktu cuma gratis Transjakarta, tidak tertarik. Begitu gratis MRT langsung wah langsung saya mau ikutan,” kata Tri.
Menurut Tri, sebagai seorang pensiunan, biaya transportasi MRT cukup menguras kantong jika harus membayar tarif normal.
Apalagi, moda transportasi terdekat dari tempat tinggalnya adalah Stasiun MRT Lebak Bulus.
“MRT satu jalan dari ujung ke ujung Rp14.000. Pulang pergi Rp28.000,” kata Tri.
“Rugi nanti kalau sudah ada program tapi tidak dimanfaatkan. Untuk lansia yang sudah pensiun sangat bermanfaat lah,” tambahnya.
Namun, mereka menegaskan harapannya agar proses distribusi kartu bagi pendaftar daring bisa lebih cepat dan transparan, agar tidak terjadi ketimpangan dengan layanan pendaftaran langsung seperti di CFD.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.